JAKARTA. (BeritaHUKUM.com) – Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Y.M. Ban Ki-moon melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada tanggal 19 – 21 Maret 2012. Kunjungan dilakukan atas undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kunjungan ini, Sekjen PBB akan didampingi oleh istri, Mrs. Ban Soon-taek, serta sejumlah pejabat tinggi Sekretariat PBB. Demikian siaran berita yang diterima wartawan di Jakarta, Senin (19/3).
Dalam kunjungan tersebut, dijadwalkan Ban Ki-moon menghadiri The Second Jakarta International Defence Dialogue (JIDD II). Selanjutnya pada 20 Maret 2012, akan mengunjungi International Peace and Security Centre (IPSC) di Sentul, Bogor.
Dalam keterangan pers, sebelum berbicara di acara IPSC, Sekjen PBB itu melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Yudhoyono di Istana Bogor. Di IPSC Sekjen PBB akan menyampaikan pidato dengan tema “UN Peacekeeping: Challenges and Opportunities for Indonesia, the Region and Beyond.”
Sekjen PBB juga telah dijadwalkan untuk menyaksikan demo dari 8 (delapan) Satuan Tugas di IPSC, yakni: Satuan Tugas Kesehatan (Medical Evacuation); Satuan Tugas Kompi Zeni; Satuan Tugas POM (Pengaturan Lalu Lintas); Peninjauan Sarpras; Military Observers; Satuan Tugas Batalyon Mekanis (Patroli); Satuan Tugas Force Protection Company (Fix Guard); dan Cimic Smart Car (Mobil Pintar).
Adapun dihari ketiga kunjungan, 21 Maret 2012, Ban Ki-moon kembali dijadwalkan menghadiri The Second Jakarta International Defence Dialogue (JIDD II). Dalam forum yang akan dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sekjen PBB akan memberikan pidato dengan tema “The UN and Global Security: Collaboration and Partnership.
Juru bicara Kepresidenan bidang luar negeri, Teuku Faizasyah, menyatakan:
“Kunjungan Sekjen PBB ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kerja sama Indonesia dan PBB di berbagai bidang, termasuk dalam memastikan keberhasilan Indonesia memenuhi target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs).
Kehadiran Sekjen PBB di IPSC diharapkan dapat memberikan informasi langsung terkait perkembangan terkini dari UN Peacekeeping Operations sekaligus memberikan kesempatan pada Sekjen PBB untuk melihat secara langsung kesiapan Pemerintah Indonesia dalam mendorong peningkatan kualitas peacekepers Indonesia.
Hal ini penting untuk mewujudkan visi 4,000 Indonesian Peacekeepers di UN Peacekeeping Operations. (sbs/boy)
|