Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Kapolri
LBHI Berharap Kapolri Menjadikan Negara Demokrasi Menuju Gerakan Masyarakat Sipil
Wednesday 07 Jan 2015 09:56:23
 

Iradat Ismail dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI).(Foto: BH/bar)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Saat masa akan pergantian Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) dimana pihak Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI) melalui Iradat Ismail, yang juga sebagai Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga PP GPI (gerakan pemuda islam) berharap agar Kapolri memiliki komitmen yang betul-betul untuk mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat.

Sejatinya, komitmen Indonesia yang menjadi negara demokrasi yang menuju pada gerakan masyarakat sipil, yang artinya Polri juga harus membenahi diri lagi ke yang lebih baik, tidak hanya jadi jargon saja, karena masyarakat sekarang dinilai sudah cerdas dalam mengilhami apa yang terjadi saat ini dalam ruang lingkup kejadian yang berkembang dimasyarakat.

"Adanya fase biasa yang harus dilakukan, seperti melakukan fase diskusi dengan publik dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dengan bijaksana dan baik," ujar Iradat di Jakarta pada, Selasa (6/1).

Apalagi saat ini Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ditahun 2015, yang bisa jadi merupakan 'momok' yang menakutkan bagi beberapa kalangan. Misalnya ada kekhawatiran bahwa lahan nafkah hidupnya akan diambil pendatang yang berasal dari luar Indonesia.

"Diharapkan Polri juga harus bisa menyelesaikan dengan langkah-langkah persuasif, yah, seperti mendirikan posko-posko juga," jelasnya.

Karena menurutnya, masyarakat kita sekarang ini bukan seperti yang dulu lagi, kalau masyarakat semakin ditakuti, mereka akan semakin beringgas, jelasnya.

Adapun lima kandidat calon Kapolri yang beredar untuk rencananya diusulkan sebagai penganti Kapolri Jenderal Pol Sutarman mendatang adalah: Budi Gumawan, Bahrodin Haiti, Safaruddin, Unggung Cahyono dan Pudji Hartanto. Sementara bagi Iradat semua pantas menjadi kepala Polri tapi yang pastinya pihak pemerintah harus mampu melihat lagi track record (rekam jejak) masing-masing dari pada kandidat dan mengikutsertakan PPATK dan KPK dalam memantau keberadaan masing-masing kandidat.

"Seperti Budi Gunawan, bagaimana sewaktu di Kapolda Jambi atau Bali dulu, atau seperti calon lainnya bagaimana sewaktu mereka menyelesaikan persoalan tugas-tugas dulu, jadi polisi itu sebaiknya sekarang menjadi polisinya masyarakat, bukan menjadi alat poltik, supaya jangan ikut-ikutan politik praktis," punkasnya.

Karena penegak hukum seharusnya tetap profesional dalam mengemban tugasnya, para kandidat juga diharapkan bersih dari rekening gendut atau penyelewengan hukum seperti kasus korupsi dan sebagainya.(bhc/bar)



 
   Berita Terkait > Kapolri
 
  Kapolri: Layani dan Lindungi serta Perhatikan Rasa Keadilan Masyarakat
  Kapolri Bilang 'Potong Kepala', Ditambahin Kapolda Metro: Saya 'Blender' Sekalian
  Program 100 Hari Presisi Kapolri, Prakasa Asabels Nusantara Giatkan Layanan Ambulans Gratis untuk Masyarakat
  100 Hari Kerja Kapolri Jenderal Listyo Dinilai Berperan Penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
  Romo Benny Apresiasi 100 Hari Kerja Kapolri: Penyelesaian Masalah Intoleransi dengan Penegakkan Hukum
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2