JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - LG Electronics tidak setengah-setengah dalam mengeluarkan produk terbarunya. Hari ini, LG melepaskan dua seri Super LED Monitor yang diklaim punya kemampuan menghemat energi ditambah monitor 3D yang bisa digunakan sebagai TV.
"Tahun ini kami berfokus ke LED, jadi semua varian baru nanti akan meninggalkan teknologi LCD. Selain itu kami juga fokus ke teknologi 3D," papar IT Product Section Head, Marketing Department LG Electronics Indonesia, Susanto, Selasa (22/5/2012).
Seri monitor LED LG ini adalah E42 dan E11. Seri E42 sendiri terbagi dalam 4 jenis dengan perbedaan pada ukuran layar, mulai dari 16 inci sampai 22 inci. Harganya pun dibanderol mulai dari Rp 750 ribu sampai Rp 1,675 juta. Sedangkan E11, terdapat jenis E2711PY yang berukuran 27 inci dengan harga Rp 4,95 juta.
Mulai dari seri E42 tersebut, LG menggunakan motif dove hairline, tidak glossy dengan bezel berukuran 16,5 milimeter. "Keunikannya ini membenamkan teknologi super energy saving (SES). Dulu kita mengenalkan teknologi ini mampu menghemat 25 persen. Kali ini kami tingkatan jadi 30 persen," terang Susanto.
Sedangkan untuk jenis E11, dia berpendapat, "Ini mendukung untuk desainer grafis karena kemampuannya yang bisa dipivot (putar) sampai 90 derajat."
Monitor-monitor tersebut juga dilengkapi dengan USB port di bagian belakang. Port ini bukan berfungsi untuk membaca data tapi sebagai koneksi mouse atau keyboard, sehingga perangkat itu tidak harus dihubungkan langsung pada PC.
Dengan deretan monitor LED tersebut, tahun ini LG berharap menggaet 40 persen pangsa pasar monitor di Indonesia. Sedangkan total pangsa pasar monitor di Indonesia sendiri diproyeksikan sekira 1,082 juta unit.
Selain deretan monitor LED itu, LG juga mencoba menampilkan sesuatu yang berbeda, raksasa elektronik Korea Selatan itu menyematkan TV tuner ke dalam monitor berteknologi 3D.
Diterangkan Susanto, monitor 3D tersebut memang bukan produk 3D perdana dari LG. "Tapi untuk adopsi TV tuner ini yang pertama kali," ujarnya.
"Kami ingin menghadirkan produk yang berfungsi sebagai personal entertainment, bisa jadi monitor PC dan bisa juga digunakan sebagai TV," paparnya
Menurutnya, kompetitor lain juga ada yang telah mengeluarkan monitor 3D dengan built in TV tuner. Hal yang membedakannya terdapat pada sisi teknologi yaitu mereka menggunakan Shutter Glass.
Sedangkan LG sendiri, pada Cinema 3D Monitor TV besutannya menerapkan teknologi Film Patterned Retarder (FPR). Teknologi yang diterapkan LG ini memanfaatkan kacamata denga lensa terpolarisasi (polarized) dan memungkinkan kedua mata menangkap sinyal monitor secara bersamaan.
Menggunakan teknologi tersebut, LG merasa optimis menggaet pasar monitor 3D. Susanto menagatakan, target pihaknya pada tahun ini adalah menjual sekira 5700 unit monitor 3D. "Seiring dengan bertambahnya konten 3D, pasarnya mulai naik. Kami optimis karena dua bulan lagi akan memperkenalkan varian yang harganya lebih terjangkau," imbuhnya.(bhc/yga) |