Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Laut Cina Selatan
Laut China Selatan Kian Memanas, Wakil Ketua MPR: Indonesia Harus Tetap Siap Siaga
2021-02-03 05:58:50
 

HMS Queen Elizabeth hari ini menggantikan HMS Albion sebagai armada andalan Angkatan Laut Kerajaan, peran di mana kapal induk tersebut diharapkan akan bertugas selama 50 tahun ke depan.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Laut China Selatan kembali menegang pasca munculnya rencana pengerahan kapal induk terbaru Inggris ke Laut China Selatan yang diklaim China. Kapal perang induk dengan nama HMS Queen Elizabeth tersebut direncanakan akan menjalani misi operasional pertamanya di Perairan Laut China Selatan.

Sebelumnya, Amerika Serikat juga telah mengirimkan dua kapal induknya, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan untuk menjalani latihan tempur. Tak cuma dua kapal induk, Angkatan Laut Amerika Serikat juga mengerahkan dua kapal penjelajah dan dua kapal perusak dalam latihan yang digelar pada pertengahan 2020.

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan pun mendorong Pemerintah untuk siap siaga di Perairan Natuna Utara. Pasalnya, Laut Natuna Utara berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan yang sedang diperseterukan Cina, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya.

Menurut Syarief Hasan, perhatian ini penting mengingat Perairan Natuna Utara merupakan wilayah terluar Indonesia yang mesti dipertahankan. "Sudah menjadi kewajiban Pemerintah untuk memastikan seluruh wilayah, termasuk wilayah terluar di Perairan Natuna Utara dalam kondisi aman." ungkap Syarief.

Anggota Komisi I yang membidangi Luar Negeri ini juga menyebutkan, jika kondisi ini terus menerus terjadi maka akan ada potensi perang terbuka di Laut China Selatan. "Kita harus terus berjaga-jaga karena jika terjadi perang terbuka maka seluruh wilayah Asia Tenggara akan merasakan dampaknya," ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa perseteruan ini tidak boleh dianggap remeh. "China yang membuat klaim sepihak terhadap Laut Cina Selatan berdasarkan Sembilan garis putus-putus menyebabkan Amerika Serikat dan Inggris juga turut ikut campur. Kondisi ini akan berpotensi menjadi perang terbuka yang berakibat fatal." ungkapnya.

Politisi Partai Demokrat ini pun mendorong seluruh Pemimpin di Asia Tenggara untuk *bersama-sama menjadi fasilitator*dan Indonesia bisa mengambil peran sebagai lead dalam menyelesaikan permasalahan di Laut China Selatan. "Sebagai kawasan yang paling merasakan dampak dari perseteruan di Luat China Selatan, ASEAN harus hadir juga sebagai jembatan dari masalah ini," ungkapnya.

Ia pun mendorong agar ASEAN mengedepankan pendekatan diplomasi dengan semangat million friends and zero enemy. "Indonesia harus hadir dalam komunitas ASEAN untuk menjadi motor penggerak proses diplomasi dalam penyelesaian masalah di Laut Natuna Utara," tutup Syarief Hasan.(MPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Laut Cina Selatan
 
  ASEAN Perlu Berpikir Komprehensif Selesaikan Masalah Laut China Selatan
  Laut China Selatan Kian Memanas, Wakil Ketua MPR: Indonesia Harus Tetap Siap Siaga
  Laut China Selatan: Aksi China Memburu Sumber Daya 'Melanggar Hukum', Kata Menlu AS
  Seruan AS agar Melayarkan Kapal ke Laut Cina Selatan
  AS Tuntut Cina 'Menghentikan' Reklamasi di Laut Cina Selatan
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2