MAKASSAR, Berita HUKUM - Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menegaskan bahwa ledakan di Perumahan Puri Pattene Permai, Senin (3/8), tidak berkaitan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Lapangan Karebosi, Makassar. Ledakan itu berasal dari bom ikan yang tidak berkaitan dengan aksi terorisme.
"Enggak ada kaitannya sama muktamar. Enggak ada kaitannya sama Presiden karena saya tadi pagi sudah mendapatkan suatu kepastian bahwa itu bom ikan. Itu tidak terkait dengan teroris," kata Badrodin, Selasa (4/8) di Jakarta.
Ia juga memastikan bahwa ledakan itu tidak menganggu melaksanaan Muktamar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar, 3-7 Agustus 2015. Ledakan tersebut terjadi beberapa jam setelah Presiden membuka Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar.
Seperti diketahui, sebuah bom yang ledakannya cukup keras terjadi di Kecamatan Biringkanaya, Makassar Sulawesi Selatan (Sulel) pada Senin (3/8) petang sekitar pukul 15.00 Wita dan ledakan bom terjadi bertepatan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang ke Makassar untuk membuka acara Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi, Makassar. Ledakan tersebut menyebabkan 2 orang warga meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka.
Informasi yang dihimpun pewarta BeritaHUKUM.com di Makssar bahwa, ledakan besar itu terjadi di kompleks Puri Pattene Permai, Blok C, Makassar yang diduga kuat ledakan berasal dari bom ikan. Dan korban diketahui, Hajja Ramlah adalah pemilik usaha penyedia bom ikan yang sering memasok ke nelayan dan Sania adalah pekerjanya.
Saat kejadian, Kapolrestabes Makassar Kombes Fery Abraham dan Perwira Polda Sulsel dan Brimob langsung menyisir lokasi ledakan, hasil identifikasi dua korban yang meninggal dunia masing-masing, H Ramlah alias H Loloh (55) dan H Sania (36) serta 10 orang lainnya yang luka luka langsung dilarikan ke rumah sakit Bayangkara, jelas Kapolrestabes Makassar Kombes Fery Abraham.
"Ledakan tersebut di duga dari bom ikan yang membuat dua orang meninggal dunia dan 10 lainnya luka-luka, motif ledakan dan siapa pemilik bom masih dalam penyelidikan", ujar Fery Abraham.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol F Barung Mangera, mengatakan sekitar pukul 21.00 Wita setelah kejadian Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji, juga langsung mengunjungi lokasi ledakan dan ke RS Bhayangkara untuk melihat warga yang menjadi korban luka-luka, ujar F Barung.
Sementara, terkait ledakan di hari yang sama dengan pembukaan Muktamar Muhammadiyah ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin memastikan, ledakan di daerah Pattene, Kecamatan Biringkanaya, Makassar pada Senin sore tidak ada kaitannya dengan Muktamar Muhammadiyah. Kejadian itu hanya peristiwa yang kebetulan terjadi bersamaan dengan pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Makassar, terang Din Syamsudin.
“Kami berkeyakinan tidak ada yang akan mencederai muktamar dan warga Muhammadiyah. Para peserta, peninjau, dan penggembira dilindungi Allah,” kata Din, usai membawakan pidato iftitah di sidang pleno pertama muktamar, di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Senin malam (3/8).
Dia juga meminta warga Muhammadiyah di Makassar tidak khawatir karena tempat terjadinya ledakan jauh dari lokasi muktamar, pungkas Din Syamsuddin.(dbs/bh/gaj) |