Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Muhammadiyah
Ledakan Bom Tidak Terkait Kedatangan Jokowi di Muktamar Muhammadiyah Makassar
Tuesday 04 Aug 2015 15:45:13
 

Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji, saat mengunjungi TKP ledakan bom.(Foto: BH/gaj)
 
MAKASSAR, Berita HUKUM - Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menegaskan bahwa ledakan di Perumahan Puri Pattene Permai, Senin (3/8), tidak berkaitan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Lapangan Karebosi, Makassar. Ledakan itu berasal dari bom ikan yang tidak berkaitan dengan aksi terorisme.

"Enggak ada kaitannya sama muktamar. Enggak ada kaitannya sama Presiden karena saya tadi pagi sudah mendapatkan suatu kepastian bahwa itu bom ikan. Itu tidak terkait dengan teroris," kata Badrodin, Selasa (4/8) di Jakarta.

Ia juga memastikan bahwa ledakan itu tidak menganggu melaksanaan Muktamar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar, 3-7 Agustus 2015. Ledakan tersebut terjadi beberapa jam setelah Presiden membuka Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar.

Seperti diketahui, sebuah bom yang ledakannya cukup keras terjadi di Kecamatan Biringkanaya, Makassar Sulawesi Selatan (Sulel) pada Senin (3/8) petang sekitar pukul 15.00 Wita dan ledakan bom terjadi bertepatan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang ke Makassar untuk membuka acara Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi, Makassar. Ledakan tersebut menyebabkan 2 orang warga meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka.

Informasi yang dihimpun pewarta BeritaHUKUM.com di Makssar bahwa, ledakan besar itu terjadi di kompleks Puri Pattene Permai, Blok C, Makassar yang diduga kuat ledakan berasal dari bom ikan. Dan korban diketahui, Hajja Ramlah adalah pemilik usaha penyedia bom ikan yang sering memasok ke nelayan dan Sania adalah pekerjanya.

Saat kejadian, Kapolrestabes Makassar Kombes Fery Abraham dan Perwira Polda Sulsel dan Brimob langsung menyisir lokasi ledakan, hasil identifikasi dua korban yang meninggal dunia masing-masing, H Ramlah alias H Loloh (55) dan H Sania (36) serta 10 orang lainnya yang luka luka langsung dilarikan ke rumah sakit Bayangkara, jelas Kapolrestabes Makassar Kombes Fery Abraham.

"Ledakan tersebut di duga dari bom ikan yang membuat dua orang meninggal dunia dan 10 lainnya luka-luka, motif ledakan dan siapa pemilik bom masih dalam penyelidikan", ujar Fery Abraham.

Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol F Barung Mangera, mengatakan sekitar pukul 21.00 Wita setelah kejadian Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji, juga langsung mengunjungi lokasi ledakan dan ke RS Bhayangkara untuk melihat warga yang menjadi korban luka-luka, ujar F Barung.

Sementara, terkait ledakan di hari yang sama dengan pembukaan Muktamar Muhammadiyah ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin memastikan, ledakan di daerah Pattene, Kecamatan Biringkanaya, Makassar pada Senin sore tidak ada kaitannya dengan Muktamar Muhammadiyah. Kejadian itu hanya peristiwa yang kebetulan terjadi bersamaan dengan pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Makassar, terang Din Syamsudin.

“Kami berkeyakinan tidak ada yang akan mencederai muktamar dan warga Muhammadiyah. Para peserta, peninjau, dan penggembira dilindungi Allah,” kata Din, usai membawakan pidato iftitah di sidang pleno pertama muktamar, di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Senin malam (3/8).

Dia juga meminta warga Muhammadiyah di Makassar tidak khawatir karena tempat terjadinya ledakan jauh dari lokasi muktamar, pungkas Din Syamsuddin.(dbs/bh/gaj)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2