JAKARTA, Berita HUKUM - Leonardo DiCaprio, aktor terkenal Hollywood meraih penghargaan Special Humanitarian Award dari International Movie Awards (IMA) untuk kepeduliaannya yang sangat besar pada isu-isu lingkungan, khususnya dengan menggalakkan yayasan yang khusus melindungi habitat dan alam liar di bumi (tanah, lautan, iklim) serta spesies dalam konservasi. Perihal yang terakhir ini dapat disaksikan dalam film dokumenter Worst Shark Attack Ever karya sutradara dan aktris Veronica Grey.
Selain Leonaro, IMA menganugerahkan penghargaan sama pada Liam Neeson lewat film berjudul Love Thy Nature yang pengambilan gambarnya dilakukan di 5 tempat (Brasil, Namibia, Amerika Serikat, Kepulauan Virgin, dan Inggris). Love Thy Nature merupakan besutan sutradara dan produser wanita, pemenang berbagai penghargaan internasional dan nominasi Emmy, Sylvie Rokab.
Kontribusi Leonardo DiCaprio dan Liam Neeson dalam bidang kemanusiaan memang patut diacungi jempol. Di tengah-tengah kesibukan mereka sebagai bintang film kelas satu Hollywood, baik Leonardo Di Caprio yang tenar lewat film antara lain Titanic, The Aviator, The Wolf of Wall Street, dan Liam Neeson lewat film, antara lain, Taken, Batman Begins, dan Les Misérables ini masih peduli untuk terlibat dalam film-film yang bertema sosial.
Pada tahun ini, festival film international IMA yang sudah berlangsung selama 4 tahun ini memilih film I love You So Much karya sineas Turki, Orhan Tekeoglu sebagai Film Terbaik. Film ini mengambil tema dilema seorang pria gagah yang telah berkeluarga saat harus memilih, antara nilai-nilai etika yang selalu dipatuhinya dan cintanya yang dalam pada seorang wanita Rusia cantik yang hendak dijual sebagai pekerja seks sosial. Film yang mengambil latar belakang keindahan dan keeksotikan Turki ini dengan apik mengocok nurani para penonton, karena berkisah tentang konflik sosial abadi yang sering terjadi sejak zaman purba sampai modern.
Film-film terpilih dari 32 negara telah ditayangkan di Pusat Kebudayaan Rusia, Jakarta sejak tanggal 26 Maret hingga 6 April bersamaan dengan pelaksanaan film festival untuk wanita dan anti diskriminasi.
Dewan Kreatif Rakyat (DKR) sebagai pelaksana festival-festival ini, lewat salah satu penasehatnya, Damien Dematra, menyatakan bangga karena festival film di Indonesia telah diapresiasi banyak negara; "bahkan bintang-bintang film Hollywood telah mengikutsertakan film mereka dalam kompetisi ini. Diharapkan festival-festival film di Indonesia dapat makin dikenal di seantero jagat, hingga membuat Indonesia dikenal sebagai negara yang maju dalam industri kreatifnya seperti misi yang diemban oleh Dewan Kreatif Rakyat."
Pada akhir festival ini juga diluncurkan lagu untuk perdamaian dan kemanusiaan yang akan menjadi lagu tema festival secara permanen berjudul One Love for All. Lagu ini dibawakan dengan indah oleh aktris dan penyanyi peraih berbagai penghargaan internasional, Natasha Dematra. Syuting videoklip lagu ini dilakukan di 5 benua selama 4 tahun dan dibuat dalam dua versi, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, dimana versi Indonesianya berjudul Satu Cinta untuk Semua.(bh/rat)
|