CINA, Berita HUKUM - Sekitar 60 orang dilaporkan hilang setelah tanah longsor menerjang sebuah daerah di Provinsi Shaanxi, Cina. Beberapa pejabat setempat mengatakan tanah longsor mengubur 15 bangunan asrama dan tiga rumah milik perusahaan tambah Shaanxi Wuzhou di Distrik Shanyang.
Upaya penyelamatan terhambat sebagai daerah tidak stabil, dan batu terus turun.
Dalam laman resmi pemerintah Distrik Shanyang disebutkan masyarakat sekitar telah dievakuasi dan alat-alat berat didatangkan.
Namun, sebagaimana dilaporkan stasiun televisi CCTV, aksi sejumlah regu penyelamat terhambat oleh hujan deras.
Kini, di daerah sekitar tanah longsor, puluhan serdadu dan anjing pelacak berupaya mencari tanda-tanda kehidupan. Upaya tersebut berjalan sukses ketika 14 orang dapat ditemukan.
Tanah longsor itu terjadi tatkala Topan Soudelor melanda bagian selatan Cina serta mendatangkan angin kencang dan hujan.
Pada Minggu (9/8), paling tidak 12 orang tewas di Cina tenggara karena Topan Soudelor yang menyebabkan banjir dan longsor.
Sehari sebelumnya, ribuan orang diungsikan dan jutaan rumah tidak memiliki pasokan listrik saat Topan Soudelor menimpa provinsi Fujian dan Zhejiang.
Pemerintah Provinsi Fujian meningkatkan tingkat kewaspadaan topan ke peringkat tertinggi untuk menghadapi badai. Paling tidak 163.000 orang diungsikan ke tempat yang lebih tinggi.(BBC/toraradical/bh/sya) |