JAKARTA, Berita HUKUM - Gempa bumi diikuti tsunami yang menerjang wilayah Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah mengundang duka sangat mendalam masyarakat Indonesia. Tak terkecuali Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) yang ikut merasakan duka masyarakat yang terkena musibah bencana tersebut.
Duka mendalam itu diungkapkan Hery Haryanto Azumi sebagai Sekretaris PB MDHW. Menurut Hery, bangsa Indonesia tengah diuji kesabarannya dengan bencana.
"Ini cobaan yang berat bagi bangsa ini. Setelah Lombok, sekarang Sulteng. Kami pun berdoa dan berharap masyarakat diberikan kekuatan," ujarnya di Jakarta, Senin (1/10).
Lebih lanjut Hery mengatakan, PB MDHW akan mengajak para kiai Nahdlatul Ulama (NU) untuk memanjatkan doa khusus buat korban bencana. Doa bersama itu akan dilakukan dalam dzikir dan halaqoh kebangsaan Syuriah NU dan Kiai Kampung (Lembur) se Jawa Barat di Purwakarta, Rabu 3 Oktober 2018 nanti.
"Sebelum bencana di Sulteng terjadi, kami memang sudah mengagendakan dzikir dan halaqoh kebangsaan yang diikuti sekitar 1.500 kiai di Purwakarta. Namun sebelum dilaksanakan, kami semua mendapat kabar duka dari Sulteng," ungkapnya.
"Karenanya, agenda dzikir dan halaqoh nanti akan dijadikan para kiai momentum memanjatkan doa buat bangsa khususnya buat para korban bencana Sulteng," sambungnya.
Hery juga mengungkapkan, Presdien Joko Widodo sebagai Ketua Pembina dan KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua Dewan Penasehat MDHW akan turut memanjatkan doa dalam doa bersama untuk Sulteng di Purwakarta.
"Insya Allah Presiden dan Kiai Ma'ruf Amin akan datang ke Purwakarta. Kami akan memanjatkan doa bersama untuk korban bencana Sulteng," pungkas Hery.(bh/amp) |