JAKARTA, Berita HUKUM - Polri mengkritik penayangan berita-berita kekerasan di media. Penayangan berita-berita kekerasan yang berulang dikhawatirkan memberikan dampak negatif, terutama bagi anak-anak.
"Tayangan kekerasan yang berulang-ulang di media dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat khususnnya anak-anak," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Drs.Boy Rafli Amar di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2012).
Polri meminta bantuan media untuk turut mengurangi perilaku kekerasan di masyarakat. Salah satunya dengan cara mereduksi tayangan-tayangan yang berbau kekerasan.
"Karena itu mohon dibantu untuk media, tayangan kekerasan misalnya pemenggalan kepala dan sebagainya ini perlu dipertimbangkan. Mereka akan mencontoh tayangan kekerasan ini," pinta Karopenum Polri.
Kami tetap menghormati prinsip keterbukaan publik. Tetapi, media juga harus turut andil dalam mencerdaskan masyarakat, tidak mudah membangun pemahaman mainstream untuk tidak melakukan kekerasan di masyarakat, di tengah kompleksitas masyarakat saat ini.
"Anak-anak kita kan menonton media, terutama media televisi. Jadi kami mohon media untuk berpartisipasi dalam mencegah perilaku kekerasan," ungkapnya.(rls/dhp/bhc/sya) |