Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Polisi
Mahasiswa Unair Tuntut Polisi Bertanggungjawab
Friday 26 Aug 2011 00:55:00
 

Ilustrasi demo mahasiswa (Foto: Istimewa)
 
*Buntut tewasnya mahasiswa atas penembakan yang dilakukan oknum polisi di di Luwuk, Sulawesi Tengah

SURABAYA-Mahasiwa Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam Forum Advokasi Mahasiswa (FAM) mengecam tindakan represif aparat kepolisian. Aksi ini menyusul penembakan mati terhadap mahasiswa asal Makassar.

Menurut aktivis FAM, tindakan brutal aparat tentunya sangat tidak patut dilakukan di bulan Agustus tahun ini yang penuh dengan makna, peringatan kemerdekaan Indonesia dan adanya Bulan Suci Ramadhan. "Apalagi tindakan tersebut di lakukan hanya untuk demi ‘mengamankan’ perusahaan yang jelas-jelas tidak lagi dipercaya oleh masyarakat karena mengumbar janji semata untuk memuluskan operasi mereka selama ini," kata Catur Wibowo, salah satu koordinator aksi, Kamis (25/8).

Atas dasar itulah, seperti dikutip beritajatim.com, FAM bersama dengan SBK-KP KSN, SKMR dan SMI Surabaya menyatakan sikap, antara lain berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya mahasiswa dan masyarakat karena kekerasan yang di lakukan aparat keamanan, mengecam tindakan Represif Aparat Kepolisian dalam ‘Mengamankan’ hingga mengakibatkan korban meninggal dunia, menuntut Bupati Morowali dan Pemerintah Indonesia berpihak kepada warganya yang dikorbankan karena aksi yang mereka lakukan adalah menuntut haknya, dan menuntut Kapolda Sulawesi Tengah harus bertanggung jawab atas kasus tersebut.

Catur menuturkan, tercatat satu mahasiswa, Andri Sondeng, 21 tahun dan satu masyarakat tewas ditembak mati pada hari Senin (22/8) oleh Polisi dan Security PT Medco di dalam perahu di Perairan Luwuk. Penembakan terjadi sepulang mahasiswa dan masyarakat melakukan aksi di Perwakilan Medco di Luwuk Sulawesi tengah.

Selain dua korban tewas, ada 5 orang masyarakat korban penembakan dalam keadaan kritis dan dirujuk ke Palu, karena RS luwuk tidak mampu menanganinya. Sedangkan 15 orang lainnya dilaporkan hilang di tengah laut dan 19 orang warga lainnya ditangkap dalam peristiwa itu dan akan segera dibawa ke Palu untuk kepentingan penyidikan.(bjc/nas)



 
   Berita Terkait > Polisi
 
  Johan Budi Usul Polisi Nakal Jangan Dimutasi
  Tayangan Patroli Polisi Mengundang Reaksi
  Viral!! Sopir Truk Dipalak Bawang Sekarung, Oknum Polantas Bandara Soetta Ini Dimutasi
  Tindak Tegas Oknum Polisi yang Mempermalukan Institusi Polri
  Polisi Masih Dalami Kejadian Perusakan Pospol Lantas di Bekasi Barat
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2