Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Buku
Malaysia Larang Buku Pendidikan Seks Karya Penulis Inggris
Thursday 23 Feb 2012 02:15:02
 

Buku Where Did I Come From dinilai tidak sesuai dengan norma-norma di Malaysia (Foto: openlibrary)
 
KUALA LUMPUR (BeritaHUKUM.com) – Pemerintah Malaysia pada Rabu (22/2), mengharamkan buku pendidikan seks karya penulis Inggris, Peter Mayle. Keputusan mengharamkan ini ditetapkan Kementrian Dalam Negeri Malaysia ,sehari setelah dikeluarkannya perintah untuk menarik buku tersebut dari peredaran.

Dengan keputusan terbaru ini maka toko buku yang masih menjual buku tersebut akan dikenakan sanksi hukum. "Kemarin mengeluarkan arahan supaya penjualan ditarik balik, hari ini kami membuat keputusan mengharamkan. Siapa yang menjualnya akan diambil tindakan hokum, “ kata Ketua Penerbitan Teks dan Quran, Kementrian Dalam Negeri Malaysia, Abdul Azin, seperti dikutip lama BBC.

Namun, tindakan hokum tidak akan dilakukan terhadap penulisnya. Buku berjudul ‘Where Did I Come From’ atau ‘Dari Mana Asal Saya’ itu, menceritakan tentang hubungan seks dengan ilustrasi beberapa gambar kartun. Gambar dalam buku itu dianggap tidak sesuai dengan moral di Malaysia.

Salah satu alasan adalah karena buku tersebut berisi gambar kartun jenis kelamin pria maupun wanita. "Dia mempunyai unsur-unsur yang bertentangan dengan moral kita di sini. Apa yang diceritakan dan digambarkan di situ tidak sesuai dengan keadaan di sini. Walaupun gambarnya agak kartun, tapi dengan jelas menggambarkan kemaluan lelaki dan kemaluan perempuan. Wanita berbugil, laki berbugil dengan jela,” ungkap Abdul Aziz.

Larangan atas bahan penerbitan bukan hal yang baru di Malaysia, meski Abdul Aziz mengkalimnya baru pertamakalinya buku tentang pendidikan seks diharamkan. "Kalau kita tengok dia menggambarkan bagaimana hubungan lelaki dan wanita, bagaimana kemaluan lelaki dimasukkan ke kemaluan perempuan, dan sebagainya. Itu tidak bagus," jelas dia.

Sebelumnya, pada November 2001, Kementrian Dalam Negeri Malaysia melarang buku panduan seks yang diterbitkan oleh Klub Taat Suami, karena dianggap bisa membingungkan. Buku panduan tersebut antara lain berisi seruan agar suami yang memiliki istri lebih dari satu melakukan hubungan intim dengan istri-istrinya pada hari yang sama.(bbc/sya)



 
   Berita Terkait > Buku
 
  Ahmad Basarah Nilai Buku 'Catatan Merah' Karya Guntur Soekarno Penting Dibaca Generasi Milenial
  Fahri Hamzah Luncurkan Buku 'Arah Baru Kebijakan Kesejahteraan Indonesia'
  Kata-Kata Harus jadi Instrumen Politisi
  Fadli Zon Luncurkan Buku 'Strengthening The Indonesian Parliamentary Diplomacy'
  Ma'rufnomics: Pemikiran KH Ma'ruf Amin tentang Ekonomi Baru Indonesia
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2