Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Film
Malaysia Melarang Tayang Film Fifty Shades of Grey
Thursday 05 Feb 2015 23:30:02
 

Film Fifty Shades of Grey tadinya akan mulai diputar di Malaysia pada 12 Februari. Jamie Dornan, pemeran Grey, dinobatkan sebagai pria paling seksi menurut majalah Glamour.(Foto: twitter)
 
MALAYSIA, Berita HUKUM - Lembaga sensor film di Malaysia telah melarang film roman erotis Fifty Shades of Grey diputar di berbagai bioskop di negara tersebut. Kepala lembaga sensor film, Datuk Abdul Halim Abdul Hamid, mengatakan film yang tadinya akan diputar perdana pada 12 Februari tersebut, tidak cocok untuk para penonton di Malaysia.

Abdul Hamid menyebut Fifty Shades of Grey lebih pas disebut sebagai pornografi.

"Dewan di lembaga sensor berpandangan bahwa film ini mengandung adegan-adegan yang bukan tergolong adegan seksual alamiah. Adegannya sadis, misalnya perempuan yang diikat dan dicambuk," kata Abdul Halim, seperti dikutip media di Malaysia.

United International Pictures, perusahaan pengedar film, membenarkan bahwa Fifty Shades of Grey tidak akan diputar di Malaysia.

Seruan boikot

Film ini disutradarai Sam Taylor-Johnson yang diangkat dari novel populer dengan judul sama.
Sejak pertama kali terbit novel ini sudah menuai kontroversi karena dianggap terlalu vulgar.

Menurut Entertainment Weekly, film ini di Amerika masuk dalam kategori film dewasa.

Film ini berkisah tentang hubungan asmara antara Anastasia Steele, yang diperankan Dakota Johnson, mahasiswi jurusan sastra, dengan pengusaha tampan Christian Grey, yang diperankan Jamie Dornan, yang oleh majalah Glamour dinobatkan sebagai pria paling seksi sejagad.

Di Amerika, sejumlah pegiat antikekerasan dalam rumah tangga menyerukan boikot terhadap film ini.
Para pegiat mengatakan uang tiket menonton film ini lebih baik disumbangkan kepada organisasi-organisasi yang membela para korban kekerasan dalam rumah tangga.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Film
 
  Hayya 2: Dream, Hope & Reality, Film tentang Isu Kemanusiaan dan Kesehatan Mental
  Sinopsis Film Cita-citaku Setinggi Balon Karya LSBO PP Muhamadiyah Bersama NA, Malvocs, dan Mixpro
  Hiburan Jelang Lebaran, Nonton Bareng Film Jejak Langkah Dua Ulama
  Saksikan Gala Premiere Sisterlillah, Presiden PKS: Ini Kado Istimewa bagi Insan Film
  'Rekah' Film Karya Anak Muhammadiyah yang Jadi Juara Kompetisi Film Nasional
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2