Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Proxy War
Mantan KSAL Bongkar Permainan China Manfaatkan Ahok Kuasai Indonesia
2016-04-24 12:06:06
 

Ilustrasi. Laksamana TNI (Purn.) Slamet Soebijanto, mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - China akan memanfaatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta bahkan didukung menjadi Presiden. Dukungan China ke Ahok ini untuk membawa pengaruh bahkan penjajahan negeri Tirai Bambu di Indonesia.

Seperti kita ketahui pula bersama, sebelumnya memang Ahok juga berucap dan tersirat bahwa dia 'bernapsu' ingin menjadi presiden RI. Ahok kerap melontarkan kalimat "Tunggu gue jadi presiden".

"Jakarta sebagai Center of Gravity Indonesia, sangat diperebutkan dan China ingin menguasainya, menguasai Jakarta secara politik menguasai Indonesia. Gubernur Jakarta Ahok mendapat dukungan logistik tak terbatas untuk memenangkan Ahok di Pilkada 2017," kata Laksamana TNI (purn) Slamet Soebijanto kepada suaranasional, Sabtu (23/4).

Kata Slamet, jalur sutera yg dihidupkan kembali, untuk mendukung pencapaian kepentingan nasional China lewat darat. Klaim laut china selatan, mencoba merintis jalur laut yang aman dan terlindungi.

"Mendukung konsep tol laut Indonesia, menyambung jalur laut china selatan, sebagi jalur laut ke benua Hindia dan Afrika, Indonesia potensi sumberdaya alam yang besar. China telah menanamkan pengaruhnya di negara-negara Afrika," ungkap Slamet.

Selain itu, Slamet mengatakan, Diduga kuat telah terjadi kesepakatan membelah Indonesia menjadi dua oleh China dan AS. China wilayah barat, AS wilayah Timur.

"Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan Ahok selalu bisa dialihkan dan ditutupi dengan dimunculkan persoalan baru sehingga persoalan pokoknya terlupakan," papar Slamet.

Kata Slamet, Jakarta sebagai Center of Gravity merupakan obyek vital nasional seharusnya kita berhati-hati sekali dan waspada. "keliru mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi bangsa dan negara," ungkap Slamet.

"Saya yakin bapak-bapak dan ibu-bu dengan kemampuan intelektual yang tidak diragukan mampu mengurai dan menemukan benang merahnya."

Lanjutnya, dengan ditemukan benang merah, berharap pada penyatuan sikap dan langkah untuk menyelamatkan negeri ini yang sudah berada di ujung tanduk perpecahan.(suaranasional./bh/sya)



 
   Berita Terkait > Proxy War
 
  Cengkraman Proxy War Selimuti Konfigurasi Pilres 2019
  Ancaman Nyata Ke Depan Bersifat Asimetris, Proxy dan Hibrida
  Panglima TNI: Proxy War Bisa Hancurkan Negara Tanpa Peluru
  Panglima TNI Ajak Seluruh Anak Bangsa Berjuang Demi NKRI
  Panglima TNI Ajak Komponen Bangsa Doa Bersama untuk Nusantara Bersatu
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2