ACEH, Berita HUKUM - Forum Aneuk Nangroe Aceh Peduli Damai Sejahtera (FANAPDS) mengatakan bahwa, bendera Bintang Bulan sebenarnya adalah bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Bendera yang diusulkan oleh DPRA, itu memang benar bendera GAM, dan Abdullah Saleh salah minum obat," tegas Koordinator FANAPDS, Tgk Hasnawi Ilyas, kepada pewarta BeritaHUKUM.com, Senin (19/8).
Dia mengatakan, hal itu dikuatkan oleh seluruh jajaran pejuang kemerdekaan Aceh, baik di dalam maupun luar negeri, juga sesuai dengan pengakuan dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurutnya, pernyataan Anggota Komisi A DPRA, Abdullah Saleh, adalah kesalahan yang sangat fatal, karena bendera Bintang Bulan itu memang jelas-jelas adalah bendera GAM.
Namun, tambahnya, oleh pihak eksekutif dan legislatif Aceh, bendera itu ditukar untuk bendera Aceh. Padahal untuk bendera Aceh, lebih bagus menggunakan bendera "Alam Pedang", yaitu yang bergambar Bintang Bulan dan di bawahnya bergambar Pedang.
"Bendera itulah yang sebenarnya bendera Aceh, yang sudah diakui oleh negara-negara lain pada masa kerajaan Sulthan Iskandar Muda," jelas Hasnawi, yang akrab disapa Awi Juli.
Untuk itu, seluruh jajaran mantan anggota GAM baik di dalam maupun luar negeri yang masih berjuang demi kesejahteraan rakyat Aceh, mengaku kecewa dengan pernyataan Abdullah Saleh, dan pihaknya mengaku akan tetap memperjuangkan bendera Bintang Bulan sebagai bendera perjuangan GAM.
"Boleh bendera Bintang Bulan sebagai bendera Aceh, tapi cabut MoU Helsinky," ujar mantan anggota Tentara Negara Aceh (TNA) wilayah Batee Iliek ini.(bhc/sul) |