JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengatakan masyarakat DKI Jakarta tidak bodoh untuk menentukan pilihannya. Hal ini terkait dengan maraknya politik uang yang dilakukan oleh salah satu pasangan calon Gubernur Jakarta.
"Saya kok percaya yah, di ujungnya rakyat nggak bodoh lah. Nanti dikasih uang, mereka terima uangnya, (tapi) tetap coblos hatinya (berdasarkan suara hati)," katanya usai Rakornas di Padepokan Pencak Silat, Jalan Taman Mini 1, Jakarta Timur, Minggu (16/4).
Seperti diketahui, banyak kecurangan yang dilakukan oleh salah satu Paslon gubernur DKI, terkait dengan "politik uang". Bahkan, anggota kepolisian juga ikut mengamankan pembagian sembako di wilayah Jakarta.
"Alhamdulillah, kita tadi memberi persamaan persepsi, persamaan frekuensi di antara anggota, supaya selalu dalam koridor. Supaya tegar dan semangat, tapi selalu memberikan kebaikan dan kesejukan," sambungnya.
Selain itu, Prabowo juga menyatakan jika Pilkada DKI pada Rabu 19 April nanti berjalan dengan damai.
"Insya Allah berjalan damai, berjalan lancar, semua pihak arif dan tidak terprovokasi, demokrasi sangat penting, demokrasi akan memberikan yang terbaik untuk rakyat," katanya.
Sementara sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkejut saat mengetahui hasil lembaga survei yang memenangka paslon Anies-Sandi.
Meski demikian Prabowo menjamin jika hasil survei tersebut bukanlah pesanan pribadi atau pun dari timses Anies-Sandi.
"Hasil survei katakanlah bukan pesanan kami. Kami adalah pahe (paket hemat), tidak punya duit," kata Prabowo di kediamannya, Jl. Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Sabtu malam (15/4).
Menurut Prabowo, dirinya sangat merasakan semangat masyarakat rakyat. Apalagi, jika Jakarta dipimpin oleh Gubernur baru.
Oleh karena itu mantan Danjen Kopassus itu berharap Pilgub DKI dapat menghasilkan keputusan yang sesuai dengan kehendak rakyat Jakarta.
"Kami berdoa agar semua berjalan baik damai, sejuk. Kami yakin Anies-Sandi bawa persatuan di DKI yang terbelah. Sehingga dapat segera dipersatukan," jamin Prabowo.
Berikut rilis lembaga riset dari lembaga survei yang memenangkan paslon Anies-Sandiaga dari Ahok-Djarot.
1. Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Anies-Sandi 51,4 persen dan Ahok-Djarot 42,7 persen;
2. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Anies-Sandi 47,9 persen dan Ahok-Djaro 46,9 persen;
3. Survei Polmark, Anies-Sandi 49,1 persen dan Ahok-Djarot 41,1 persen;
4. Survei Median, Anies-Sandi 49,8 persen dan Ahok-Djarot 43.5 persen;
5. Survei Indikator Politik Indonesia, Anies-Sandi 48,2 persen dan Ahok-Djarot 47,4 persen; dan
6. Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Anies-Sandi 52 persen dan Ahok-Djarot 43 persen.
Sementara itu, hanya ada satu lembaga survei yang memenangkan pasangan Ahok-Djarot, yakni Charta Politika di mana Anies-Sandiaga meraih angka 44,8 persen sedangkan Ahok-Djarot mendapat 47,3 persen.(dbs/bon/rmol/mam/JPG/ZaenalArifin/aktual/bh/sya) |