JAKARTA, Berita HUKUM - Tudingan bahwa Partai Demokrat tidak pantas lagi mempunyai slogan anti korupsi ternyata dinilai terlalu berlebihan. Marzuki Alie, Ketua DPR RI yang merupakan politisi Partai Demokrat menegaskan bahwa slogan untuk iklan Demokrat untuk Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang tetap bertema 'Katakan Tidak Pada Korupsi'. Kemudian muncul pertanyaan, lalu siapa yang akan menjadi artisnya?, sebab kader Demokrat seperti Angelina Sondakh, M Nazaruddin, Andi Mallarangeng, dan lain-lain yang menjadi artis slogan partai itu sudah terbukti dan ditetapkan oleh KPK sebagai koruptor.
Marzuki Alie saat ditemui di gedung Nusantara III DPR RI menegaskan bahwa partainya tetap akan berslogan anti korupsi sebagai iklan utamanya. Biarpun saat ini sejumlah kadernya telah terbukti korupsi, hal itu tidak akan mengurangi tekad Demokrat untuk memberantas musuh negara itu. "Tetap, iklannya anti korupsi. Kenapa? Karena itu musuh berat yang dihadapi bangsa saat ini," ujar Marzuki.
Lalu siapa saja yang akan menjadi bintang iklannya, menginggat kader Demokrat yang menjadi artis iklan anti korupsi justru melakukan korupsi. Bahkan sang Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum belum aman dari jeratan korupsi. "Nanti saya yang jadi bintang iklannya," terangnya. Marzuki mengaku tidak akan mundur untuk memerangi korupsi.
Apalagi, kata Marzuki, komitmen partainya tetap dalam koridor pemberantasan korupsi. Jadi tidak akan peduli jika dinilai bahwa banyak kadernya terlibat kasus suap menyuap itu. "Demokrat konsisten dalam pembarantasan korupsi. Siapapun kadernya kita dorong, dan kalau ada masalah akan kita ungkapkan, kita akan tampung, jadi disitulah komitmen kami," ungkapnya.
Demokrat, masih kata Marzuki, tidak akan pernah melindungi koruptor, sekalipun itu adalah kadernya. Perlu diketahui, ujar Marzuki, bukan hanya kader demokrat saja yang melakukan korupsi, kader partai lain pun juga ada. "Jadi, jangan dilihat dari sisi negatif bahwa seolah Demokrat partai korupsi, justru kita ingin membersihkan orang-orang seperti ini. Sebab kalo dilindungi tidak akan terungkap. Dan bukan hanya kader Demokrat yang melakukan korupsi," pungkasnya.(bhc/din) |