JAKARTA, Berita HUKUM - Banyak catatan yang diutarakan oleh Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dalam 100 hari pertama masa kerjanya di Kementerian Sosial (Kemensos).
Di seratus hari pertama kinerjanya sebagai Mensos, Khofifah telah merancang berbagai program kerja diantaranya menyiapkan Center of Exellent Pengentasan Kemiskinan.
"Kemensos akan menjadi one gate policy bidang pengentasan kemiskinan. Dan Kemensos tengah menyiapkan grand design programnya secara bertahap," kata Khofifah, di kantornya, Jumat (30/1).
Terkait pengentasan kemiskinan, saat ini angka kemiskinan tercatat 10,96 peraen. Dan targetnya sendiri di tahun 2019 nanti adalah ada penurunan menjadi 7 persen. Dengan demikian selama lima tahun ke depan, kata Khofifah, angka kemiskinan dapat kembali diturunkan menjadi 4 persen.
"Dan tugas itu, Kemensos berkontribusi menurunkan seperempat dari target nasional (1 persen), dengan asumsi lokasi anggaran program kemensos," sambung Khofifah.
Hal lainnya yang juga fokus menjadi agenda Kemnsos kata Khofifah adalah terkait Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Saat ini Kemensos tengah melakukan skema inovatif untuk pemulangan TKI bermasalah (TKIB).
Terkait masalah itu, Kemensos sendiri siap berkontribusi pemulangan 50 ribu TKIB melalui Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC), dengan memberikan bantuan usaha ekonomi produktif (UEP).
"Untuk program ini kita akan menggandeng BNP2TKI, dan kita berharap akan ada sinergi juga dengan lembaga Kemenaker untuk pelatihan kerja TKIB tersebut," jelasnya.
Selain Kemiskinan dan TKI Bermasalah, agenda lainnya yang masuk dalam program kerja Kemnsos adalah rehabilitasi kepada 10 ribu pecandu Narkoba.
"Dan besok (Sabtu-red) ada rehabilitasi kepada 10 ribu pecandu Narkoba, yang bekerja sama dengan BNN," jelas Mensos.(bhc/yun) |