JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan apresiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas penangkapan buronan kasus korupsi hak tagih (cassie) Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra di Malaysia.
"Yang jelas menyampaikan apresiasi kepada Polri, Pak Kapolri, Pak Kabareskrim dan timnya yang mampu untuk menembus hambatan-hambatan birokrasi maupun hambatan hukum antar negara. Itu saya kira luar biasa," kata Tito kepada wartawan usai menunaikan Sholat Ied Idul Adha 1441 Hijriah di Masjid An-Nuur Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Jum'at (31/7).
Tito mengakui, memang ada kesulitan atau hambatan birokrasi antar negara yang muncul dalam kasus tersebut.
"Meskipun ada perjanjian ekstradisi, mungkin ada unsur-unsur non hukum dibalik itu yang membuat Djoko Tjandra sulit untuk ditangkap," ujar Mantan Kapolri ini.
Oleh karena itu, Tito mengatakan penangkapan Djoko Tjandra sebagai prestasi luar biasa dari Polri.
"Jadi saya selaku Mendagri jujur menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada teman-teman Polri, bapak Kapolri, bapak Kabareskrim dan tim, bagi saya ini adalah prestasi luar biasa," lugas Tito.
Seperti diberitakan, buronan kasus korupsi hak tagih (cassie) Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra ditangkap Bareskrim Polri di Malaysia.
Penangkapan dipimpin langsung oleh Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, bekerja sama dengan pihak kepolisian Diraja Malaysia.
"Dari pencarian itu dapat info ada di Malaysia, oleh karena itu ditindaklanjuti, Kapolri kirim surat ke polisi diraja Malaysia, siang tadi dapat info yang bersangkutan bisa diketahui, tadi sore kami dari Kabareskrim dan Bareskrim berangkat untuk melakukan pengambilan dan Alhamdulillah kerja sama kami Bareskrim dan kepolisian Diraja Malaysia, Djoko Tjandra kita amankan," kata Listyo Sigit di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis malam (30/7).(bh/amp) |