Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Demokrasi
Mengutip Bung Hatta, Gatot Nurmantyo Ingatkan Demokrasi Bangsa Kini Perlahan Lenyap
2021-12-09 15:49:59
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Demokrasi sejatinya menjadi tonggak penting bagi Bangsa Indonesia untuk bisa tetap bertahan saat ini dan ke depan.

Mengutip pernyataan proklamator Mohammad Hatta era 1960-an, demokrasi bahkan menjadi salah satu penentu bertahannya Indonesia Raya. Namun sayang, kini demokrasi di Tanah Air justru sedang tidak baik-baik saja, bahkan cenderung merosot.

Demikian disampaikan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat memberikan kata sambutan dalam diskusi dan bedah buku karya Gde Siriana berjudul "Keserakahan di Tengah Pandemi" pada Kamis (9/12).

"Bila demokrasi lenyap, maka lenyap pulalah Indonesia Merdeka. Kondisi saat ini demokrasi kita perlahan-lahan akan lenyap dan ini sangat berbahaya. Ini diingatkan 61 tahun yang lalu oleh Bung Hatta," tegas Gatot Nurmantyo.

Dalam kesempatan tersebut, Gatot menyambut baik dan mengapresiasi karya tulis Gde Siriana yang menjelaskan kepada publik tentang keresahan atas demokrasi di Tanah Air. Terkhusus lagi, di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

"Buku Gde Siriana, adalah bentuk kegelisahan terhadap kondisi demokrasi yang pelan-pelan akan lenyap ini. Dan sudah melenceng dari cita-cita luhur, apalagi dari UUD 1945," tuturnya.

"Yang saya sampaikan tadi, kegagalan demokrasi inilah yang menyebabkan kondisi kita sekarang ini dililit utang yang sangat besar. Tentunya yang bayar bukan saya, tetapi anak-anak dan cucu-cucu kita nantinya," demikian Gatot.

Turut hadir sejumlah narasumber dalam acara bedah buku dan diskusi daring tersebut, antara lain ekonom senior Dr Rizal Ramli, pakar hukum tata negara Refly Harun, pengamat politik Rocky Gerung, dosen pasca FISIP UMJ Prof Siti Zuhro, dan anggota DPD RI Tamsil Linrung.(dt/RMOL/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Demokrasi
 
  Jangan Golput, Partisipasi Generasi Muda di Pemilu Penentu Indeks Demokrasi
  Yanuar Prihatin: Sistem Proporsional Tertutup Bahayakan Demokrasi
  Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Tak Lagi Sehat Sejak Maraknya 'Buzzer' di Medsos
  Jelang Tahun 2023, Fadli Zon Berikan Dua Catatan Kritis Komitmen Terhadap Demokrasi
  Mengutip Bung Hatta, Gatot Nurmantyo Ingatkan Demokrasi Bangsa Kini Perlahan Lenyap
 
ads1

  Berita Utama
Mulyanto: Isu Perpanjangan Izin PTFI Perlu Dibahas oleh Capres-Cawapres di Masa Kampanye

Polda Metro Tetapkan Komjen Firli Bahuri sebagai Tersangka Kasus Peras SYL

KPU Sahkan Nomor Urut Capres-Cawapres 2024: Anies-Muhaimin 1, Prabowo-Gibran 2, Ganjar-Mahfud 3

Putusan MKMK Bisa Jadi Amunisi Politik Bagi DPR RI Memakzulkan Presiden Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Benny Rhamdani Akan Laporkan Stafsus Menkeu, Yustinus Prastowo ke Polisi

Ahmad Akbar Ketum Grha Putih Sampaikan Dukungan Disabilitas untuk Ganjar Mahfud

Israel Kembali Perangi Hamas di Gaza, Jeda Pertempuran Berakhir

Agus Rahardjo Ungkap Saat Jokowi Marah, Minta KPK Setop Kasus E-KTP

Tok! Jokowi Targetkan Cukai Plastik dan MBDK Rp6,24 Triliun Mulai 2024

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2