JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Agama (Menag) Surya Dharma Ali didampingi Wakil Menteri Agama Nazarudin Umar, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Anggito Abimanyu, dan Gubernur DKI Joko Widodo melepas keberangkatan kloter I jemaah haji asal DKI Jakarta di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta , Selasa (10/9).
Pelepasan ini sekaligus menandai keberangkatan kloter I haji dari 10 (sepuluh) embarkasi haji di tanah air, yaitu Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Lombok, Makasar, Palembang, Banjarmasin dan Balikpapan.
Ada 450 jamaah haji dan 5 petugas kloter asal embarkasi Jakarta-Pondok Gede yang diterbangkan secara perdana ini. Mereka diterbangkan ke Arab Saudi dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 7101 pukul 11.19 WIB.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Suryadharma Ali enteri Agama berpesan kepada jemaah calon haji agar berhati-hati saat menjalankan ibadah tawaf karena sedang ada perbaikan di sekitar Kabah.
"Tawaf akan terkonsentrasi di lantai satu. Jamaah harus hati-hati karena akan jauh lebih padat dari tahun-tahun sebelumnya," kata Menag.
Menurut Menag, akibat perbaikan, area tawaf yang biasanya mampu menampung jamaah sekitar 48.000 orang per jam berkurang sekitar 60 persen menjadi hanya 22.000 per jam.
"Pimpinan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) termasuk jamaah supaya disiplin dalam melaksanakan tawaf, karena akan berdesak-desakan sekali. Khawatir ada apa-apa," katanya.
Menag juga berpesan agar jamaah menjaga kesehatan karena pelaksanaan haji lebih banyak menggunakan fisik. "Jadi fisik harus prima," katanya.
Ia meminta para jemaah haji agar tidak sayang untuk membeli makanan bergizi. “Beli air minum yang cukup," pesan Menag.
Dalam kesempatan itu, Menag mengingatkan agar jamaah haji mewaspadai tindak kejahatan di Tanah Suci, dan tidak terlalu mengkhawatirkan virus corona.
Lebih Cepat
Mengenai pemberangkatan calon jemaah haji asal DKI Jakarta dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, menurut Menag, karena pertimbangan letaknya yang memiliki waktu tempuh lebih singkat dari jarak Asrama Haji Pondok Gede dan Asrama Bekasi.
"Dari Pondok Gede hanya 10 sampai 15 menit saja. Dari Bekasi hanya 30 menit. Dibandingkan Soekarno-Hatta bisa makan dua jam," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Menag, para peserta haji dapat mempersiapkan proses ibadahnya dengan nyaman dan tanpa terkendala kemacetan serta hal yang lain. Selain itu, pemindahan ini juga mengatasi kepadatan lalu lintas jika calon jemaah haji diberangkatkan dari Bandar Udara Soekarno-Hatta.
"Kalau di Soekarno Hatta bisa nunggu satu atau dua jam karena lalu lintas di sana padat. Kalau di sini tak terlalu padat sehingga tak nunggu lama," kata Menag.
Menurut Menag, 90 persen jemaah haji Indonesia pada musim haji 2013 ini belum pernah berhaji atau umroh sehingga belum mengenal kawasan Masjidil Haram di Makkah, yang sedang direnovasi, serta Masjid Nabawi di Madinah. Kondisi yang demikian, membuat potensi jemaah tersesat lebih besar.(skb/bhc/rby) |