SURABAYA, Berita HUKUM - Sejak diluncurkan sekitar 3 bulan lalu, 2 kereta komuter, masing-masing Arjuno Express dan kelud Express, terpaksa harus membatalkan seluruh perjalanannya dikarenakan makin minimnya jumlah penumpang.
Dari catatan pihak PT KA Daops VIII Surabaya, tingkat keterisian kursi untuk kedua komuter jenis kereta rel diesel elektrik (KRDE) Arjuno Express jurusan Surabaya-Madiun dan kereta Kelud Express jurusan Surabaya-Blitar hanya 30%.
“Kalau berdasarkan catatan kami tentang keterisian kursi atau tingkat okupansi yang ada pada kedua komuter tersebut memang sangat minim. Hanya dikisaran antara 30% hingga 60% saja,” kata Sumarsono Manajer Humasda PT KA Daops VIII Surabaya.
Ditemui dikantornya, Kamis (29/11) Sumarsono menambahkan bahwa dengan okupansi dikisaran 30% sampai dengan 60% saja tentunya sangat tidak memungkinkan untuk terus dipertahankan keberadaannya.
Jika nanti kemudian pembatalan seluruh perjalanan atau dengan kata lain layanan kedua komuter tersebut kepada masyarakat akhirnya dihentikan, hal itu semata-mata karena pertimbangan minimnya okupansi penumpang.
“Dalam kenyataannya target okupansi memang belum terpenuhi. Karena jika dihitung okupansi yang hanya dikisaran 30% hingga 60% itu sangat minim. Namun demikian dalam aspek pelayanan kami akan tetap melakukannya,” tambah Sumarsono.
Aspek pelayanan yang tetap dilaksanakan, yang dimaksud adalah masih tersedianya layanan kereta-kereta dengan tujuan kota-kota yang tidak lagi dilayani oleh kereta komuter.
“Untuk kereta reguler dengan masing-masing kota tujuan, misalnya seperti Madiun dan Blitar tetap kami sediakan seperti biasa,” pungkas Sumarsono .(tok/ssn/bmn/bhc/opn) |