JAKARTA, Berita HUKUM - Baru-baru ini para mahasiswa dari empat universitas bersaing dalam ajang "Indonesia Chem-E-Car Competition 2013" yang merupakan kompetisi nasional untuk mobil berbahan bakar alternatif di Gedung Robotika ITS. Pesertanya dibagi menjadi 7 tim, masing-masing dari UGM, Politeknik Negeri Bandung, UI, dan ITS.
Dari tujuh tim peserta, UGM mengeluarkan tiga mobil, yaitu mobil "Sugriwa III" yang berbahan bakar asam chlorida (HCl) untuk sistem rem dan magnesium untuk sistem penggerak. Bahan bakar itu merupakan alat pemutih lumut di toilet atau kamar mandi. Selain itu, UGM juga mengeluarkan mobil "Subali IV Car" yang berbahan bakar hydrogen peroksida sebagai penghasil gerak. Mobil berbahan bakar alternatif yang lain dari UGM adalah "Anjani" yang menggunakan penggerak "fuel cell" dari sodium peroksida.
Untuk tim Politeknik Negeri Bandung, mereka dipecah jadi dua tim mobil, yaitu "Sangkuriang" dan "The Warrior". Sangkuriang memakai "fuel cell" buatan sendiri dari zinc dan asam sulfat, sedangkan The Warrior menggunakan baterai aluminium yang menghasilkan listrik.
Nah, untuk tim UI mengeluarkan satu mobil yakni "Altair 1.0". Bahan bakar yang digunakan dari elektroda aluminium yang bisa menghasilkan gas bila bereaksi dengan udara, lalu reaksi itu menghasilkan listrik yang diubah jadi energi penggerak.
Semua mobil buatan anak bangsa ini keren dan bagus, tapi hanya ada satu pemenang yang akan mewakili Indonesia di kanca dunia, tepatnya di Australia pada bulan Juni mendatang.
Siapapun pemenangnya nanti, inovasi yang dicapai sama para mahasiswa dari berbagai universitas di atas semoga bisa direalisasikan dan bukan sekedar jadi prototype saja.(mtk/bhc/sya) |