JAKARTA, Berita HUKUM - Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) DKI Jakarta, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH. M,Si pada hari Sabtu (8/10) mendatangi warga perumahan RW 5, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Cawagub Sylviana Murni yang berpasangan dengan Bakal Calon Gibernur (Bacagub) Agus Harimurti Yudhoyono ini saat menggelar acara mempersilahkan pada warga untuk bertanya perihal apapun, tapi pertanyaan yang disampaikan adalah soal pribadi. "Karena kewajiban dan tugas saya masih mensosialiasikan saya dan mas Agus Harimurti Yudhoyono," ungkap Birokrat senior yang akrab disapa "Mpok Sylvi, yang juga merupakan anak betawi dari keluarga tentara itu.
"Saya merasa bangga punya ayah seorang tentara, dimana sewaktu SD sewaktu subuh seringkali melihat papa saya sudah bangun pagi dan sholat. Hingga itu saya bangun pagi selalu pukul 03.00 pagi," ujar mpok Sylvi.
Sylviana menceritakan bagaimana ayahnya mendidik dan mengajari bukan dengan kata-kata lagi, namun dengan tindakan saja. "Bahkan, walau Mama saya sedang kesal (cemberut) tetap melayani dan menyiapkan makanan dengan makan bersama. Gak ada acara debat, tidak pernah ribut, mama saya dan ayah saya dihadapan anak-anaknya," ungkapnya.
"Senang rasanya sekarang saya berusaha seperti ibu saya, karena saya pernah utarakan itu ke ayah. Ingin seperti mama, tidak pernah ribut didepan anak saya," celetuknya.
"Melihat waktu dan kondisi sekarang saja kan waktunya seringkali pas-pasan nih, jadi sekarang bisa menggunakan skype, kumpul dan tetap memelihara hubungan itu dengan anak anak saya," jelasnya lagi.
Dari pantauan pewarta BeritaHUKUM.com di lokasi acara yang ramai ini, kedatangan mpok Silvy, sebagai Cawagub pasangan Mas Agus Harimurti tampak disambut hangat oleh para warga masyarakat, terutama para Warakawuri dan pensiunan TNI.
Bahkan, pada kesempatan acara Silaturahmi Warga itu, sebutlah Ibu Hartati (77), yang sudah tua renta yang mengeluh dan mengatakan bahwa, dirinya sedang galau sembari menanyakan, "Apakah mpok pernah ke komplek kostrad?", di sini kalau diingat dulu pas waktu tahun 1965 masih hutan karet. Bahkan warga disini mandinya di kali (sungai), terkadang diuber-uber kuda," cetus Hartati menceritakan.
Ibu tersebut meminta kepada Mas Agus dan Mpok Sylvi jika terpilih nanti agar tidak mendzolimi warga yang lemah, terutama warakawuri, pensiunan dan anak yatim piatu serta Janda-janda. "Karena para penjahat, rampok, pengguna narkoba, mereka dipenjara saja masih bisa makan enak, tidur dikasur. Masa kami yang hidupnya begini mau di obrak-abrik terus, hidup jadi tidak tenang," keluh ibu Hartati tersebut.
Keluhan lain juga disampaikan seorang veteran TNI pada acara tersebut, selain mendoakan Agus dan Sylvi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017 selanjutnya, Ia meminta pada mantan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta tersebut, agar para veteran yang tak memiliki pangkat dan bintang, jika meninggal dunia dapat dimakamkan di pamakaman nasional di Jakarta.
"Jadi, beliau-beliau yang tak punya bintang, maka dimakamkan di pemakaman umum. Tak bisa di taman makam pahlawan, katanya tidak ada lahannya. Kalau ada biayanya mahal, padahal ada yang khusus untuk veteran. Tapi veteran-veteran ini tidak semua kaya. Ini kami mohon, karena ini janji yang telah lalu-lalu, dari pemimpin yang katanya mau dibangun makam pahlawan. Semoga ini bisa direalisasi," pintanya.
Sementara, mpok Sylvi mengungkapkan juga bahwa, "belum bicara visi misi, program, apalagi bicara 'pilih saya' itu tidak boleh, nanti disemprot. Saya tidak suka pencitraan-pencitraan, maunya langsung action saja, langsung. Insyallah bu, saya akan perhatikan yatim piatu yang di kompleks ini," utaranya lagi sembari menyemangati.
"Memang kebetulan Agus ada acara mendadak, sehingga tidak bisa hadir, sampaikan salam hormat. Tetap solid dan semangat dalam perjuangan, harus ada dalam bersama dan yakin banyak orang pasti doakan DKI bisa," tetangnya.
"Saya yakin Mas agus akan memperhatikan juga, lagipula hati, jiwa saya yang masih Dua Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, karena ayah saya yang tentara," pungkas mpok Sylvi.(bh/mnd) |