Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Muhammadiyah
Muhammadiyah Minta Panglima TNI Selamatkan Nasib Bangsa Indonesia
2016-12-29 09:47:50
 

Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo bersama Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas saat di PP Muhammadiyah, Rabu (28/12).(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas meminta kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk setia kepada rakyat menyelamatkan Indonesia. Anwar menganggap, saat ini, Indonesia berada dalam kondisi sulit.

"Panglima menjadi pemimpin TNI di saat bangsa Indonesia dalam kondisi sulit. Bangsa ini telah terbelah dan kesenjangan semakin tinggi," kata dia dalam acara diskusi akhir tahun di PP Muhammadiyah, Rabu (28/12).

Anwar Abbas menyebut, apa yang membuat kondisi bangsa ini kian sulit, pertama karena kesenjangan ekonomi. "Lihat bagaimana perusahaan dan pengusaha besar lebih difasilitasi ketimbang pengusaha kecil dan UMKM. Padahal, jumlah pengusaha besar itu hanya beberapa persen saja, dengan kontribusi ekonomi hanya 40 persen," ujarnya.

Sedangkan UMKM yang jumlahnya lebih 80 persen di negara ini, ternyata berkontribusi lebih dari 60 persen dari total ekonomi Indonesia. Kemudian pembangunan masih terpusat di Jawa dan Sumatera sedangkan di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua masih jauh tertinggal. "Ekonomi kecil minim perlindungan. Jadi sistem ekonomi kita ini sudah terbalik," kata dia.

Bila ini dibiarkan, menurutnya, maka akan mengakibatkan kesenjangan yang kian tinggi. Lihat indeks gini Indonesia kini yang sangat memprihatikan artinya tingkat kesenjangan sudah membahayakan. Kemudian, dari sisi kepemilikan lahan, sungguh sangat memprihatinkan ternyata satu persen penduduk bisa menguasai lebih dari 60 persen lahan di negeri ini.

Kedua, lanjutnya, isu pribumi dan non pribumi yang semakin berbahaya. Dengan kesenjangan yang kian tajam dan isu pribumi dan non pribumi ini, menurutnya, sangat memungkinkan apabila tidak diantisipasi pemerintah dan TNI, tidak menutup kemungkinan rakyat yang bisa bertindak. "Kalau ini dibiarkan, cara rakyat sangat berbahaya," ujarnya.

Karena itu, Anwar Abbas menegaskan, Muhammadiyah bersikap akan membela NKRI bukan sekedar jargonnya, tapi berjuang menjaga secara menyeluruh. "Dan karena itu kita minta panglima TNI tetap berkomitmen memperjuangkan nasib bangsa indonesia itu. Kita prihatin kalau sekarang kondisinya, negeri ini diperebutkan negara asing dan Cina," katanya.(aa/ay/republika/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2