JAKARTA-Sikap M Nazaruddin berubah drastis setelah ditangkap dan ditempatkan dalam Rutan Mako Brimob Polri, Kelapadua, Depok, Jawa Barat. Kini, ia bersikap aneh, karena menderita ketakutan yang berlebihan. Hal ini diungkapkan saudara sepupu Nazaruddin, M Nasir kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Senin (15/8).
Kondisi ini, kata Nasir, sangat mengkhawatirkan. Menurut dia, saat ini Nazaruddin dalam kondisi sakit. Kemudian, Nazaruddin meminta dipanggilkan dokter pada Minggu (14/8). Namun, saat dokter datang, Nazar justru takut menerima dokter tersebut. Tidak hanya takut menerima dokter, Nazaruddin juga takut menerima kiriman makanan yang dikirim Nasir.
Anggota Komisi III DPR ini menduga, Nazaruddin khawatir dirinya akan diracun lewat makanan. Kemungkinan ia takut nasibnya seperti aktivis HAM Munir yang tewas diracun di atas pesawat. "Kini dia sangat takut. Minggu dia minta dokter, setelah dokter itu datang, dia malahan takut. Kemudian saya berikan makanan, Nazar juga takut menerima makanan itu. Dia mempertanyakan makanan itu, tapi setelah saya tulis nama saya di daftar tamu, akhirnya dia makan. Tapi, kita tetap khawatir," tuturnya.
Menurut Nasir, dirinya terakhir kali bertemu dengan Nazaruddin, saat dibawa ke KPK. Pertemuan tersebut hanya sebentar saja. Kini, baik Nasir maupun OC Kaligis ingin segera bertemu dengan Nazaruddin, terlebih kondisi tampak seperti orang kebingungan. "Kami hanya ingin ketemu Nazaruddin saja," ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat Benny Kabur Harman menegaskan, tidak ada upaya membungkam Nazaruddin. "Tanyalah ke Nazaruddin. Tanya dia, kenapa tidak mau komentar," ujar Benny.
Partai Demokrat berjanji, lanjut dia, takkan mengintervensi kasus yang membelit Nazaruddin. Sebab, menurut dia, partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut memiliki kepentingan supaya kasus seperti dugaan suap proyek wisma atlet SEA Games dibuka secara tuntas.
Benny yang juga ketua komisi III DPR RI membidangi hukum menegaskan, setiap kader Demokrat siap jika KPK membutuhkan keterangan apa pun. "Sebelum dipanggil, saya sudah datang," jelasnya.
Keberadaan Neneng
Sementara itu, Menteri Hukum dan hak asasi manusia (Menkumham) Patrialis Akbar memastikan keberadaan istri Muhammad Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni tidak berada di Kolombia. Hal ini didasari pelacakan paspor asli yang digunakannya. Tapi tidak tahu kalau dia menggunakan paspor lain. "Faktanya yang bersangkutan tidak ada di Kolombia," jelas dia.
Saat berada di Kolombia, jelas Patrialis, Nazaruddin ditemani istrinya, Neneng dan sepupunya Natzir Rahmat dan temannya warga Singapura, Eng Kian Liem. Setelah itu, Neneng keluar dari Kolombia. Bahkan, ketika tim penjemput Nazaruddin tiba di Kolombia, Neneng sudah tidak berada dan keluar dari Kolombia.
"Waktu tim di sana, Neneng sudah keluar. Saat penangkapan Nazaruddin, Neneng sudah tidak ada di sana (Kolombia). Kami mencari bukan hanya Neneng, tapi juga semua koruptor-koruptor yang kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang,” ungkap politisi PAN ini.(bie/spr)
|