Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
KDRT
Neta S Pane: Tersangka KDRT Phaidon Lumbantoruan Harus Dihadirkan Paksa ke Pengadilan
2016-10-08 03:43:39
 

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kasus tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dengan tersangka Phaidon Lumbantoruan yang ditangani Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, sudah dinyatakan lengkap (P21). Tapi sayangnya, sudah cukup lama penyidik belum mampu menghadirkan tersangka untuk diserahkan ke Pengadilan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak agar Mabes Polri serius memperhatikan kinerja jajarannya. Ia mengatakan, Polsek Duren Sawit harusnya bisa bekerja cepat, efektif, dan efisien. Agar segera tercipta kepastian hukum bagi masyarakat.

"Jika tersangka tidak bisa dihadirkan untuk diserahkan ke kejaksaan, tentu tugas polisi menghadirkannya secara paksa," tegas Neta Pane, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/10).

Jika tersangka melarikan diri, sambung Neta Pane, Polisi bisa mengeluarkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap Phaidon Lumbantoruan. "Sehingga kasusnya ada kejelasan dan bisa segera dituntaskan," tegasnya.

Di sisi lain, menurut Neta Pane, jika keluarga korban merasa dipermainkan oleh polisi dengan adanya dugaan keterlibatan pihak tertentu yang menjadi backing tersangka, pihak korban bisa segera mengadukannya ke Propam Polri atau ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Oleh karena itu, IPW berharap Polsek Duren Sawit mampu bekerja profesional. Sebab, kasus ini hanya kasus kecil yang tidak perlu berlarut-larut dalam penuntasannya. "Tugas kecil saja lama sekali dituntaskan. Padahal masih banyak tugas besar yang harus dituntaskan polisi," pungkas Neta Pane.

Sebelumnya, tersangka Phaidon Lumbantoruan sudah dua kali tidak hadir dalam memenuhi panggilan penyidik Polres Pondok Bambu untuk dihadapkan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, yakni pada 24 Agustus 2016 dan 16 Mei 2016 lalu. Yang bersangkutan tidak hadir dengan alasan sedang keluar kota, dan karena sakit.

Kendati demikian, penyidik berjanji akan melayangkan surat perintah untuk membawa tersangka Phaidon kepada JPU. Tapi sampai kini belum ada kejelasan kapan Polsek Duren Sawit akan menghadirkan tersangka ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.(bh/yun)



 
   Berita Terkait > KDRT
 
  Legislator Minta Kepolisian Jeli Terapkan UU KDRT Agar Tak Salah Tentukan Pelaku dan Korban
  Penyidik Polsek Kembangan Dipropamkan terkait BAP Kasus KDRT Klien O.C Kaligis yang Tiba-tiba P21
  Oknum Anggota Ditresnarkoba Diperiksa Propam terkait Dugaan KDRT dan Kode Etik
  Dokter KDRT Tembak Mati Istri, Muslim Ayub: Jatuhi Hukuman Maksimal
  Neta S Pane: Tersangka KDRT Phaidon Lumbantoruan Harus Dihadirkan Paksa ke Pengadilan
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2