TRIPOLI-Kepala Dewan Nasional Transisi Libya, Mustafa Abdel Jalil, berjanji memberikan hadiah 1 juta poundsterling Inggris (atau setara dengan Rp 14 miliar). Hadiah itu akan diberikan kepada siap saja yang berhasil menangkap Moammar Khadafi dalam keadaan hidup atau mati.
Ia juga menawarkan amnesti kepada "orang dalam Khadafi" yang berhasil membunuh atau menangkap pemimpin diktator tersebut. Hal itu diumumkan Mustafa kepada wartawan di Rixos Hotel, Tripoli, Rabu (24/8) waktu setempat. Hotel ini dilaporkan sebagai salah satu bangunan terakhir yang dikuasai pasukan Khadafi.
Setelah berhasil merebut dan menguasai Bab Al-Aziziyah, komplek kediaman Moammar Khadaffi, para pemberontak menghancurkan patung-patung, termasuk satu patung keemasan berbentuk tangan sedang meremas pesawat tempur AS. Tidak ada perlawanan dari dalam kompleks yang disebut-sebut dijaga ratusan loyalis Khadafy.
Kompleks Bab al-Aziziya dilaporkan memiliki sejumlah terowongan bawah tanah yang terhubung dengan beberapa lokasi penting di Tripoli. Di dalam kompleks itu terdapat beberapa bangunan militer, rumah Khadafy, perpustakaan, dan kantor-kantor pemerintah.
Namun, kini muncul pertanyaan, di manakah posisi pemimpin Libya yang tersingkir itu? Belum ada seorang pun yang bisa memastikannya. Petunjuk keberadaannya juga minim. Yang mencengangkan adalah Seif Al-Islam Khadaffy, salah seorang putranya yang cemerlang, mengejutkan dunia dengan kemunculannya yang mendadak di Hotel Rixos, ketika ia diberitakan telah tertangkap kelompok pemberontak.
Seif kepada pekerja pers asing di Hotel Rixos yang terjebak di antara loyalis Khadaffi, Seif hanya menyatakan ayahnya baik-baik saja di suatu tempat. Mereka sengaja membiarkan kelompok pemberontak masuk Tripoli, dan akan membuka medan perang baru yang berdarah-darah. Setelah kemunculannya yang terlihat rileks, Seif menghilang lagi.
Yang terbaru, muncul pesan suara mirip Moammar Khadaffi yang dipancarluaskan dua stasiun radio berbahasa Arab di Libya. Khadaffi menyerukan rakyat Libya bangkit dan memerangi para pengkhianat. Pesan ini sulit diverifikasi secara independen.
Terowongan Rahasia
Spekulasi keberadaan Khadaafi tua setelah komplek rumahnya dihancurkan dan kini dikuasai kelompok pemberontak ada bermacam-macam. Penguasa Libya selama 42 tahun itu diyakini meloloskan diri dari bab Al-Aziziyah lewat terowongan rahasia.
Banyak pihak percaya, selama berkuasa, Khadaffy telah membangun ribuan mil terowongan rahasia di Tripoli. Jaringan terowongan itu terhubung satu dengan yang lain, antara lain dari bab Al-Aziziyah ke bandara dan pangkalan militer.
Salah satu terowongan bawah tanah terhubung dengan Rixos Hotel, di mana ada sekitar 30 jurnalis asing terjebak di sana. Terowongan lain terhubung ke salah satu dermaga di pesisir Tripoli, dan yang ketiga terhubung ke Bandara Mitiga, sekitar 7 km jauhnya dari Rixos Hotel.
Keberadaan terowongan-terowongan rahasia ini membuat lolosnya Khadaffi dari Tripoli menjadi masuk akal. Sebab, di berbagai jalan, praktis telah dikuasai kelompok pemberontak yang mendirikan pos-pos pemeriksaan bersenjata.
Begitu lolos dari pos-pos pemeriksaan di Tripoli, Khadaffi diduga lari ke kota kelahirannya di Sirte, 500 kilometer sebelah timur Tripoli. Pendukung fanatiknya yang sesuku banyak berasal dari kota ini. Kubu pertahanan Sirte diyakini sangat kuat.
Militer NATO mengklaim pernah merontokkan rudal Scud yang ditembakkan loyalis Khadaffi dari kota Sirte. Spekulasi lain menyebutkan, Khadaffi kemungkinan berkubu di kota Sabha, sekitar 750 kilometer selatan Tripoli.
Di kota ini, Khadaffi pernah disebut membangun bunker nuklir pada 1980an. Dari lokasi ini, dia punya celah kabur melalui padang gurun menuju Chad, tetangganya yang memasok ratusan tentara bayaran untuknya.
Sebelumnya, para pejuang oposisi berhasil merebut Kota Tripoli melalui pertempuran sengit yang telah menewaskan 400 jiwa. Mereka juga menyerbu rumah mewah dan menjarah barang-barang pribadi milik Khadafi termasuk topi sang kolonel yang terkenal itu. Hal ini sekalgus menandakan rezim penguasa Libya selama 42 tahun itu telah berakhir.(dbs/sya)
|