Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Barack Obama
Obama Akan Umumkan Usulan Pengendalian Senjata
Wednesday 16 Jan 2013 14:32:05
 

Presiden AS, Barack Obama.(Foto: Ist)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Presiden AS Barack Obama akan memperkenalkan kebijakan untuk mengurangi kekerasan akibat senjata api.

Usulan mengenai pengendalian senjata api masih menjadi perdebatan di AS, tetapi di negara bagian New York pada Selasa (15/1) telah lolos sebagai sebuah kebijakan.

Obama mengatakan, ia menginginkan adanya larangan atas senapan serbu dan tempat amunisi dengan kapasitas besar, dan juga adanya pemeriksaan yang lebih komprehensif atas latar belakang pemohon surat izin kepemilikan senjata api.

Perdebatan mengenai kontrol senjata di AS kembali terjadi setelah peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Newtown, Connecticut bulan lalu.

Dalam peristiwa itu, seorang pria bersenjata menembak 27 orang termasuk 20 anak-anak, enam orang guru dan juga ibu kandungnya sendiri.

Hambatan dari oposisi

Obama akan menyampaikan usulan itu di Gedung Putih pada Rabu (16/1), didampingi anak-anak yang mengirimkan surat kepadanya setelah penembakan Newtown terjadi.

Obama telah mengetahui bahwa usulannya akan mendapatkan tantangan yang keras dari oposisi di Kongres. Tetapi dia mengatakan akan mempertimbangkan 19 kebijakan khusus yang dapat dibuat sebagai kebijakan eksekutif secara sepihak.

Langkah ini termasuk hukuman yang lebih berat terhadap perdagangan senjata, tuntutan agresif bagi orang yang berbohong mengenai latar belakangnya dalam pemeriksaan latar belakang dan tidak membatasi penelitian pemerintah terhadap kekerasan bersenjata.

Lembaga lobi persenjataan, Asosiasi Senapan Nasional NRA mengatakan akan melawan segala upaya untuk membatasi akses terhadap senjata atau amunisi.

Usulan Obama diperkirakan merupakan hasil dari satgas yang dipimpin oleh Wakil Presiden Joe Biden, yang bertemu dengan presiden pada Senin dan Selasa untuk membahas tentang rekomendasi yang dihasilkan.

Perubahan perilaku

Satgas yang dipimpin oleh Biden bertemu dengan kelompok pendukung kontrol senjata dan pemilik senjata api, dan juga perwakilan dari industri hiburan.

Selasa lalu (15/1), legislatif dari New York meloloskan peraturan pertama sejak penembakan di Newtown. Para pendukung mengatakan pelarangan senjata di negara tersebut merupakan yang paling ketat di negara AS.

"Kesadaran umum dapat menang," kata Gubernur New York Andrew Cuomo, yang merupakan seorang Demokrat.

"Anda dapat menyergap para ekstrimis dengan intelejen, alasan dan dengan kesadaran umum."

Kebijakan yang diterapkan di New York itu merupakan pelarangan senjata yang luas, peraturan yang membatasi tempat penyimpanan amunisi dengan kapasitas tinggi.

Sejumlah pemilik senjata juga harus mendaftarkan diri ke otoritas.

Menurut laporan Washington Post-ABC News yang melakukan jajak pendapat, sekitar setengah warga Amerika mendukung kebijakan pengontrolan senjata sejak penambakan di Newtown, dengan angka 58%.(bbc/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Barack Obama
 
  Wisata Napak Tilas Obama Hingga Pidato Kunci di Dispora Indonesia
  Pidato Farewell, Obama: Demokrasi Membutuhkan Anda
  Obama Menyarankan Donald Trump, Kepresidenan AS Bukan Bisnis Keluarga
  DPR AS Tuntut Presiden Barack Obama
  Badan Intelijen AS Sadap 200 Juta SMS Setiap Hari
 
ads1

  Berita Utama
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

 

ads2

  Berita Terkini
 
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2