Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Asia
Obama Tiba di Korsel di Tengah Ancaman Nuklir Korut
Saturday 26 Apr 2014 00:54:33
 

Presiden Barack Obama dan President Park Geun-hye dalam konferensi pers bersama di Blue House di Seoul, Korea Selatan.(Foto: Istimewa)
 
KOREA SELATAN, Berita HUKUM - Presiden AS Barack Obama tiba di Korea Selatan di tengah kekhawatiran Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir untuk keempat kalinya. Aktivitas-aktivitas baru di lokasi nuklir Pyongyang diperkirakan akan mendominasi pembicaraan Obama dengan Presiden Park Geun-hye.

Sebanyak 28.500 prajurit AS ditempatkan di pangkalan militer di Korea Selatan secara permanen.
Kedua pemimpin kemungkinan besar akan fokus pada peran Cina dalam mengendalikan Utara, sesuatu yang menurut Obama sangat penting.

Presiden AS itu memulai tur Asianya di Jepang, sekutu kunci lain di kawasan ini, sekaligus negara yang bersengketa dengan Korea Selatan terkait isu-isu teritorial dan perilaku Tokyo saat perang dunia.

Di Tokyo, Obama mengatakan Korea Utara telah bertindak sangat provokatif selama puluhan tahun.
"Korea Utara selama ini menjadi aktor yang tidak bertanggung jawab di panggung internasional dalam beberapa dekade terakhir," kata Obama.

Uji coba nuklir akan mengacaukan tujuan tur Obama yang dirancang untuk menata ulang strategi AS di wilayah tersebut.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menenangkan Jepang bahwa pulau-pulau yang disengketakan dengan Cina tercakup dalam traktat pertahanan bilateral. Obama mengatakan AS akan menentang semua usaha pelanggaran kekuasaan Jepang atas wilayahnya.

Pejabat Amerika telah menyampaikan komentar yang sama di masa lalu, tetapi untuk pertama kalinya Obama menyatakan dukungan secara terbuka. Presiden AS tiba di Jepang hari Rabu 23 April dan akan mengunjungi tiga negara Asia lainnya, Korea Selatan, Malaysia dan Filipina.

Obama tidak akan mengunjungi Beijing, tetapi hubungan dengan Cina diperkirakan akan mendominasi berbagai pertemuannya dengan para pemimpin kawasan. Lawatan ini adalah kesempatan untuk memperkuat arti penting Asia bagi AS, kata mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS PJ Crowley kepada BBC.

"Kebanyakan sekutu tradisional...(juga) mementingkan kehadiran kuat AS di kawasan untuk menyeimbangkan posisi dengan Cina yang agresif," katanya.

Kunjungan dilakukan ditengah "masa sangat penting diantara sekutu Amerika dan diantara sekutu Amerika dengan Cina," tambahnya. Perjalanan Obama dari tanggal 23-29 April dilakukan setelah tujuh bulan pembatalan kunjungan sebelumnya ke kawasan karena penghentian sementara kegiatan pemerintah AS.

Sementara sebelumnya, Korea Selatan mengatakan aktivitas di pusat uji nuklir Korea Utara meningkat menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke wilayah tersebut. Pihak militer Korsel "saat ini mendeteksi sejumlah aktivitas di sekitar tempat uji coba nuklir Punggye-ri ", kata seorang juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan.

Korea Utara sedang merencanakan untuk mengadakan "uji coba nuklir kejutan atau hanya berpura-pura untuk menggelar uji coba nuklir," katanya.

Korea Utara telah melakukan uji coba nuklir sebanyak tiga kali di masa lalu. Uji coba yang baru-baru ini dilakukan pada bulan Februari tahun 2013 - telah memicu ketegangan yang parah selama berbulan-bulan di semenanjung Korea.

Uji coba ini juga pernah dilakukan pada tahun 2006 dan 2009. Semua uji coba tersebut berakibat pada dikenakannya sanksi PBB terhadap Pyongyang.

Akhir bulan lalu, Korea Utara mengancam akan melakukan "bentuk baru" dari uji coba nuklir ini. Belum diketahui apa maksud dari "bentuk baru" tersebut.
Meskipun Pyongyang telah melakukan uji coba terhadap sejumlah perangkat nuklir, tapi diyakini mereka belum dapat meluncurkan misil.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Asia
 
  Obama Tiba di Korsel di Tengah Ancaman Nuklir Korut
  Penumpang Asia Menentukan Penerbangan Ekonomi Jarak Jauh
  Tiga Badai Kuat Mengancam Asia: Hadapi Badai, Warga India Diungsikan
  Orang Asia Akan Pimpin Stasiun Luar Angkasa 2014
  Asia Media Summit Demi Pembelajaran Media
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2