AS, Berita HUKUM - Apple meraup US$ 17 miliar melalui penjualan obligasi, jumlah terbesar yang pernah dicatat perusahaan non bank, guna membantu rencana pembayaran ke pemegang saham.
Pekan lalu, Apple mengatakan akan membeli kembali US$ 60 miliar dalam saham, dan meningkatkan keuntungan ke pemegang saham sebesar 15%.
Penjualan obligasi Apple - yang pertama dalam dua dekade - dikeluarkan meski perusahaan ini memiliki cadangan dana sebesar US$ 145 miliar.
Tetapi, kebanyakan uang tersebut berada di rekening luar AS dan akan terpotong pajak AS jika dipulangkan.
Di waktu bersamaan, suku bunga di AS tengah mendekati rekor terendah - membantu menurunkan biaya penggalangan dana bagi perusahaan.
Itu berarti, ongkos murah bagi Apple untuk meningkatkan dana dengan mengeluarkan obligasi, meski akan menarik pembayaran bunga.
'Sesutu yang diinginkan semua'
Dana yang didapat akan digunakan untuk membayar secara khusus bagi pemegang saham yang dalam beberapa tahun melihat saham mereka secara nilai meningkat, tetapi menjadi frustasi dalam beberapa bulan terakhir.
Saham Apple turun hingga mendekati 40% setelah mencatat rekor tertinggi di bulan September tahun lalu.
Turunnya saham Apple dipicu oleh kekhawatiran atas pertumbuhan perusahaan di masa depan, termasuk kesuksesan pesaing mereka seperti Samsung yang meningkatkan pangsa pasar telepon pintar dan tablet, yang sebelumnya didominasi Apple.
Awal bulan ini, Apple melaporkan penurunan keuntungan pertama dalam 10 tahun terakhir.
Mereka meraih keuntungan bersih di kuartal pertama 2013 sebesar US$9,5 miliar, turun dari US$11,6 miliar pada tahun lalu.
Tetapi hasil itu lebih baik dari yang diperkirakan, dimana penjualan iPhone dan iPad masih mendominasi pendapatan sebesar US$43,6 miliar.(bbc/bhc/opn) |