Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Prabowo Subianto
Operasi Penggagalan Prabowo Nyapres Sedang Berlangsung
Monday 14 Apr 2014 17:20:29
 

H. Prabowo Subianto Calon Presiden RI dari Partai Gerindra saat di Aceh.(Foto: BH/sul)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Herdi Syahrasad menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengawasi transaksi politik dalam bentuk uang dan bentuk lainnya yang sedang dilakukan para pendukung capres PDIP Joko Widodo alias Jokowi.

Herdi menegaskan, pihaknya sudah banyak mendengar informasi dari berbagai pihak dan layak dipercaya kalau saat ini ada ”operasi intelijen” yang dilakukan para pendukung Jokowi khususnya dari para konglomerat yang tidak menghendaki Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi presiden di negara ini.

Diungkap Herdi, nyaris semua konglomerat dari ras tertentu berupaya semaksimal mungkin agar Prabowo tak berhasil mendapatkan ”boarding pass” alias tiket untuk melaju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli nanti. Caranya, beber Herdi, para pimpinan parpol diiming-imingi sejumlah imbalan agar menolak kalau diajak berkoaliasi oleh Partai Gerindra.

”Sehingga Gerindra yang hanya memperoleh suara 12 persen dalam Pileg 9 April lalu tak mampu mengajukan capresnya karena tak berhasil memenuhi syarat presidential threshold 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di DPR,” ungkap Herdi gamblang dalam sebuah diskusi politik yang digelar Freedom Foundation di Hotel Atlet Century Senayan Jakarta Pusat, Minggu (13/4).

Ia menilai, kalau operasi penggagalan Prabowo sukses, maka bisa dipastikan kalau capres yang akan berlaga dalam Pilpres 9 Juli nanti hanya dua orang, yakni pasangan Jokowi dari PDIP dan pasangan Aburizal Bakrie atau ARB alias Ical dari Partai Golkar.

”Kalau itu yang terjadi, yaitu hanya Jokowi dan Ical yang maju dalam Pilpres nanti. Maka sama saja pilpres itu adalah pilpres badut-badutan, pilpres acting sandiwara yang menjadi anti klimaks dalam sebuah pesta demokrasi yang membohongi rakyat. Karena sudah pasti yang menang Jokowi, karena Ical cukup diserang soal kasus Lumpur Lapindo saja selesai dia,” tutur Herdi.

Herdi menyarankan agar Prabowo segera menemui Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membicarakan masalah tersebut. Sebab koalisi Partai Gerindra dan Partai Demokrat akan mengamankan tiket Prabowo untuk maju menjadi capres. Selain itu, semua pimpinan parpol dari eks militer seperti Ketum DPP Partai Hanura Wiranto dan Ketum DPP PKPI Sutiyoso sebaiknya merapatkan barisan dengan Prabowo dan SBY.

”Terus terang bangsa ini perlu pemimpin yang visioner, konsepsional dan punya program yang jelas untuk bangsa ini dalam lima tahun ke depan. Dan saya menilai Prabowo sudah menjawab itu semua,” pungkas Herdi.((ind/indopos.com/tbn/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Prabowo Subianto
 
  Mardani: Anies atau Ganjar Tidak Mengajak Pendukungnya Menyerang Prabowo
  Sejumlah Pernyataan Prabowo Mengundang Polemik, Soal Apa Saja?
  Koalisi Sipil Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Pesawat Mirage 2000-5 Prabowo
  Sinyal Prabowo untuk Siapa, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Atau Rizal Ramli?
  Refly Harun Sentil Prabowo Sejak Gabung Jokowi, Lupa Pernah Didukung FPI, GNPF Ulama, PA 212
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2