Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Krisis Suriah
PBB: Anak-anak Di Suriah Dijadikan Tameng Hidup Oleh Tentara
Tuesday 12 Jun 2012 19:37:42
 

Anak-anak di Suriah (Foto: BBC.com)
 
DAMASKUS (BeritaHUKUM.com) – Konflik di Suriah semakin memanas, sebuah laporan terbaru Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, bahwa para tentara pemerintah telah mengunakan anak-anak sebagai tameng manusia di garis depan untuk mencegah serangan dari pihak oposisi.

Hal itulah yang diutarakan utusan khusus PBB untuk Konflik Bersenjata dan Anak-anak, Radhika Coomaraswamy. "Kebanyak mantan tentara mengaku, telah melepaskan tembakan di daerah masyarakat sipil, mencederai dan membunuhi anak-anak," katanya seperti dikutip di halaman BBC, Selasa (12/6).

Lebih lanjut, Coomaraswamy mengaku, atas alporan ini dirinya merasa ngeri. Dimana tentara menggunakan anak-anak sebagai tameng, agar tank mereka tidak diserang kelompok Tentara Pembebasan Suriah.

“Bahkan beberapa anak-anak mengaku pernah melihat anak-anak lainnya diletakkan di depan tank sebagai tameng hidup, agar tidak ditembaki," kata Coomaraswamy.

Yang lebih mengerikan, atas beberapa kesaksian penduduk. Para tentara mengunakan kawan-kawan mereka untuk diikat di kaca depan bus pengangkut tentara agar tidak diserang. Beberapa anak lainnya mengatakan bahwa mereka disiksa, mata mereka ditutup, dipukuli dan disetrum.

Coomaraswamy menjelaskan, , memanfaatkan anak-anak sangat tidak biasa. Sehingga dirinya berpendapat, bahwa ini adalah situasi perang yang paling parah. Selain itu, tentara pembebasan Suriah juga merekrut anak-anak dalam pasukan, entah sebagai tim medis maupun kurir.

Dalam pembantaian di beberapa kota dalam tiga minggu terakhir, lebih dari 50 anak-anak menjadi korban kebiadaban tentara pro pemerintah. Diduga, serangan dilakukan oleh para Shabiha atau begundal dari suku Alawi.

Upaya PBB yang dimotori oleh Kofi Annan masih belum membuahkan hasil. Upaya gencatan senjata juga gagal, dengan tentara pemerintah yang masih menggempur warga. Sementara itu, Presiden Bashar Al-Assad masih duduk manis di tampuk kepemimpinan, namun dukungan dari dua sekutunya yaitu China dan Rusia mulai memudar.(vnc/sya)



 
   Berita Terkait > Krisis Suriah
 
  Suriah: Kami Bangga Mengakui Cina dan Rusia Bukan Negara Penjajah
  Dua Ratus Orang Terbunuh dalam Serangan di Suriah
  PBB: Anak-anak Di Suriah Dijadikan Tameng Hidup Oleh Tentara
  Supir KBRI Suriah Tewas Tertembak
  Oposisi Desak PBB Turun Tangan Usut Pembantaian
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2