Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
ISIS
PBB Khawatir Hubungan Boko Haram dengan ISIS Makin Meningkat
2016-05-15 10:36:57
 

Boko Haram menyatakan sumpah setia ke ISIS dalam sebuah video yang dirilis 2015 lalu.(Foto: Istimewa)
 
NIGERIA, Berita HUKUM - Dewan Keamanan PBB mengungkapkan mengkhawatirkan keterkaitan antara militan Islamis Boko Haram di Nigeria dan kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS.

Dalam sebuah pernyataan, PBB menyebutkan Boko Haram - yang bersumpah setia kepada ISIS pada 2015 - melanjutkan upaya "untuk merusak perdamaian dan stabilitas" di Afrika Barat dan Tengah.

Sementara itu, seorang pejabat senior AS mengatakan ada laporan tentang pejuang Boko Haram yang bergabung dengan ISIS di Libia.

Nigeria akan menggelar pertemuan untuk memerangi Boko Haram pada Sabtu.
Pemimpin Nigeria akan bertemu dengan mitranya dari Benin, Kamerun, Chad dan Niger untuk berkumpul di Abuja bersama dengan Presiden Prancis Francois Hollande, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Kontak meningkat

Dalam sebuah pernyataan, 15 anggota Dewan Keamanan PBB mengungkapkan "kekhawatiran terhadap keterkaitan Boko Haram dengan Negara Islam".

DK PBB juga menyuarakan dukungan bagi Presiden Nigeria Muhammadu Buhari atas "inisiatif yang sangat penting" untuk menggelar pertemuan yang membahas masalah keamanan di Abuja.

Sementara itu, Mr Blinken - yang telah berada di Nigeria - mengatakan dia sangat risau dengan laporan yang menyebutkan militan Boko Haram berada di Libia. Di negara itu, pengaruh ISIS semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami melihat kemampuan Boko Haram untuk berkomunikasi lebih efektif," kata dia.
"Mereka tampaknya mendapatkan keuntungan dari bantuan yang diberikan Daesh [ISIS]."

Mr Blinken menambahkan: "Jadi ini merupakan seluruh elemen yang menunjukkan bahwa ada lebih banyak kontak dan lebih banyak kerja sama, dan ini yang harus kita perhatikan dengan baik jika kita ingin memutuskan keterkaitan itu."

Di saat yang sama, dia menolak untuk berkomentar apakah AS akan menyetujui permintaan Nigeria untuk menjual pesawat tempurnya untuk memerangi Boko Haram.
Militan Boko Haram telah menyerang warga sipil, dan selama tujuh tahun telah menewaskan 20.000 orang dan menyebabkan lebih dari dua juta orang mengungsi dari rumah mereka.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > ISIS
 
  Munarman Ditangkap Densus 88 Polri terkait Baiat ISIS
  Operasi Penyerbuan Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi 'pada Malam Berbahaya' Sekitar 2 Jam
  ISIS Dinyatakan Kalah Setelah Pasukan Koalisi Rebut Pertahanan Terakhir
  Ketua DPR Minta Aparat Keamanan Indonesia Respons Terukur Ancaman ISIS
  'Serangan Senjata Kimia Pertama' dalam Pertempuran Lawan ISIS di Mosul
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2