JAKARTA, Berita HUKUM - Serangan brutal dan membabi buta yang terus dilakukan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan setidaknya 53 orang termasuk 14 anak-anak, serta lebih dari 300 lainnya terluka dari warga Palestina.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menilai kekejaman Israel tersebut akan semakin meningkatkan eskalasi konflik bersenjata dan kekacauan yang kian meluas di kawasan kawasan tersebut.
"Kondisi tidak menentu ini sudah berlangsung lebih sebulan dan berpeluang menambah bara konflik Israel dan Palestina yang berkepanjangan," jelas Haedar pada Sabtu (15/5).
Haedar menjelaskan, sumber utamanya ialah keserakahan dan kebrutalan Israel yang sampai sekarang tidak pernah memperoleh kendali dan hukuman dari dunia internasional khususnya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), yang justru sebaliknya terkesan dibiarkan dan terlindungi.
Sejak pendudukan dan berdirinya negara Israel tahun 1948 di kawasan Yerusalem sebagai wilayah Palestina dan negeri tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi jazirah ini tidak pernah sepi dari prahara perang, kekerasan, dan konflik berkepanjangan. Kini Israel dengan ambisi politik ekspansionisnya yang berkepanjangan terus ingin memperluas kawasan kekuasaannya, yang menjadi sumber berbagai masalah di wilayah dan negara Palestina.
"Inilah sumber utama kekacauan politik dan perang di wilayah ini yang meluas ke jazirah Timur Tengah," jelas Haedar.
Haedar meminta dunia internasional jangan diam dan harus mengambil langkah tegas. Selama negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mengambil langkah maka Israel akan terus sewenang-wenang.
"Karena itu dunia internasional khususnya PBB dan semua negara di dunia internasional yang cinta kemerdekaan abadi hendaknya bertindak tegas terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan Israel, serta tidak boleh melindunginya. Hentikan segala bentuk kekerasan, kekejaaman, tindakan pengusiran, dan genosida Israel terhadap bangsa Palestina," tegas Haedar.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi sikap tegas Indonesia dalam membela Palestina dan mengutuk tindakan brutal Israel.
"Karena itu kami harapkan Indonesia terus mengambil prakarsa aktif dalam mendorong dunia internasional khususnya negara-negara Arab dan PBB agar bertindak tegas memberi sanksi terhadap Israel, serta menghentikan ekspansi dan kekejaman Israel terhadap bangsa dan negara Palestina," terang Haedar.
Muhammadiyah dan rakyat Indonesia senantiasa membela dan mendukung sepenuhnya perjuangan rakyat Palestina demi tegaknya kedaulatan negara Palestina yang bebas dari segala bentuk kesewenang-wenangan Israel.
"Muhammadiyah juga mengutuk keras serangan Israel yang penuh kekejaman dan nafsu ekspansi neokolonialisme," tegas Haedar.
Di era dunia modern abad ini semestinya tidak ada lagi pihak yang bertindak sewenang-wenang terhadap pihak lain atasnama apapun, apalagi terhadap bangsa dan negara yang sah yaitu Palestina.
Praktik penjajahan dan penindasan sudah harus dikubur dalam-dalam di era dunia modern yang menjunjung tinggi kemerdekaan, kebebasan, dan hak dasar manusia untuk hidup di bumi ciptaan Tuhan. Dunia modern semestinya menciptakan kemerdekaan dan perdamaian abadi untuk semua bangsa di muka bumi demi terciptanya peradaban umat manusia yang hidup bersama secara bermartabat dan berdaulat.
"Seluruh dunia yang prodemokrasi, hak asasi manusia, serta anti kekerasan dan peperangan mesti bangkit bersama menghentikan segala bentuk ekspansi dan serangan bersenjata oleh satu negara atau pihak terhadap negara dan pihak lain yang berhak untuk kemerdekaan, kebebasan, dan perdamaian di muka bumi," tutup Haedar.(muhammadiyah/bh/sya) |