SAMARINDA, Berita HUKUM - Perusahsn Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) belakangan ini terus menuai masalah menyangkut distribusi air bersih bagi warga kota Tepian, sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Akibat beberapa bagian pipa induk untuk melakukan pasokan air kepada pelanggan pecah, sehingga pasokan air untuk sebagian wilayah masyarakat kota Samarinda maupun Samarinda Seberang terganggu.
Belum semua pipa yang bocor diperbaiki untuk memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan, PDAM menghadapai masalah alam, lagi-lagi Sungai Mahakam sebagai salah satu pasokan air untuk memenuhi kebutuhan warga kembali terkoneksi air asin, sehingga PDAM Samarinda harus mematikan 7 pipa induknya.
Direktur Teknik PDAM Tirta Kencana Samarinda, Said Abdul Hamid kepada wartawan di Intake Teluk Letong pagi mengatakan, kadar Klorida (ppm) di beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang sudah berhenti produksi yakni Pulau Atas (293), Palaran (275), Selili (275), Seberang (275), Gajah Mada (325), dan Cendana (310). Dengan adanya penghentian produksi ini mengakibatkan produksi air berkurang hingga 50 persen.
"Intrusi air laut yang masuk ke Sungai Mahakam terhitung cukup tinggi, hal ini terjadi sebagai dampak dari kemarau berkepanjangan yang terjadi di sejumlah kota di Kalimantan Timur, kadar garam yang masuk cukup tinggi sekitar 350 dari biasanya hanya sekitar 250 saja. Untuk memastikan kondisi air baku dalam kondisi layak komsumsi pihaknya selalu memonitor kadar garam di air Sungai Mahakam setiap 1 jam sekali. Hal ini dimaksudkan, guna menjaga dan mengantisipasi mesin pompa jangan sampai kemasukan air asin," ujar Said.
Untuk memenuhi kebutuhsn pelanggan PDAM, akan mendistribusikan air secara manual dengan menggunakan mobil-mobil tangki PDAM dan perusahaan swasta, serta mobil pemadam kebakaran (damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda.
"BPBD siap dimintai bantuan dengan mobil damkar (pemadam kebakaran) jika keadaan ini bertahan lama," ujar Said Abdul Hamid.
Sebagai Direktur Tehnik, Said Abdul Hamid juga menambahkan bahwa, beruntung saat ini ada beberapa IPA tidak berasal dari Sungai Mahakam, sehingga produksi air tidak berhenti total. Sehingga, pipa dari bendungan akan kita sambungkan sementara dengan sistim buka tutup untuk memenuhi kebutuhan warga, higga intrusi air asin akan berakhir dan 7 intake akan difungsikan kembali.
"Jadi walaupun IPA Cendana mati, dia masih bisa menerima air dari IPA Bendang. IPA sudah terkoneksi, cuma kapasitasnya yang berkurang. Tadinya misal 100 jadi hanya 50, salah satunya juga untuk segera berakhirnya intrusi air asin, ya kita harapkan hujan bisa turun dari hulu mahakam, sehingga bisa mendorong air asin kembali ke laut," tandasnya.(bh/gaj) |