JAKARTA, Berita HUKUM - PDI Perjuangan merilis tim IT Cyber Media Online dalam menghadapi menghitung hasil pemilihan Legislatif 9 April mendatang. Tujuan pembentuk Tim IT ini bukan untuk menandinggi perhitungan KPU, namun untuk membandingkan jika nanti terdapat perbedaan hasil dan akan membawa CPU ke MK bila ditemukan kecurangan.
"Kami ingin hasil penghitungan suara bisa dipertanggung jawabkan. Bukan tandingan, KPU, Bahkan KPU juga sudah melihat kemari, kami sudah siap membandingkan. Kami ingin detail sisa kertas suara. Kami menyiapkan satgas kita untuk itu, kita ingin fair kalu terjadi kecurangan, kami sudah bisa membawa bukti-bukti kecurangan ke MK," ujar Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (7/4).
Menurut Tjahjo, dengan adanya sistim IT ini, pihaknya siap dan memiliki bahan data jika nanti hasil penghitungan suara berperkara di Mahkamah Konstitusi.
"Seluruhnya kita berbasis pada IT terintegrasi, kita jadikan bahan kalau berperkara di MK, jadi kalau ke MK, tidak perlu bawa truk, cukup kita bawa CPU data," ujarnya.
Bahkan, menurut TB Hasanudin Anggota DPR-RI PDIP mengklaim bahwa sistim IT ini lebih bagus daripada yang dimiliki Lemsaneg TNI. Dengan kesiapan ini, PDIP menyatakan siap mengikuti Pemilu, hingga jika kelak terjadi sengketa.
"Data dan tim kami punya lebih baik dari Lemsaneg," ujar T.B Hasanudin, yang mendapingi Tjahyo Kumolo saat mengajak awak media berkeliling menijnau media cyber PDI-P.(bhc/put) |