Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
PKS
PKS: Jangan Memperkeruh Suasana
Monday 04 Feb 2013 11:42:08
 

Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi PKS di DPR RI saat ditanyai para wartawan di gedung KPK, Senin (4/2).(Foto: BeritaHUKUM.com/din)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Sejumlah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai jenguk mantan presidennya, Luthfi Hasan Ishaaq, Senin (4/1). Hidayat Nur Wahid, Jazuli Juwaini, dan kader-kader lainnya tampak di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk minta izin jenguk kerabatnya yang kini menghuni sel Rumah Tahanan (Rutan) Guntur. Keluarga Luthfi juga tampak di gedung KPK untuk ijin menjenguk anaknya.

Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi PKS yang juga menjenguk Luthfi Hasan mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tidak ingin memperkeruh suasana. Misalnya saja dengan adanya tuduhan intervensi KPK pada partainya. "Investigasi internal nanti saja. Siapa yang mengintervensi? jangan memperkeruh suasana," katanya.

Sementara Jazuli Ketua DPP PKS bidang Ekonomi mengaku saat ini internal PKS sedang mencari solusi untuk menyelesaikan kasus ini. Sehingga kasus ini tidak berdampak besar pada pagelaran Pemilu 2014 mendatang. Kalau mengenai perkara yang sedang dijalani Luthfi Hasan, ia sepenuhnya menyerahkan pada kuasa hukum.

"Nanti teman-teman (media) ke kuasa hukum saja, sekarang ranahnya sudah ranah hukum. Ada 5-6 orang sekarang mau jenguk," kata Jazuli, di gedung KPK.

Sejak Anis Matta ditetapkan sebagai Presiden PKS, katanya, pihaknya lebih fokus untuk konsolidasi internal partainya. "Sekarang konsentrasi internal. Sejak Pak Anis (Anis Matta) ditetapkan jadi presiden PKS, nanti ada terobosan-terobosan baru," ujarnya.

Selain para kader PKS, tampak pula di gedung KPK rombongan keluarga Luthfi Hasal tiba di gedung KPK sekitar pukul 10:00 WIB. Tak berapa lama setelah mendapat ijin dari KPK, mereka berangkat menuju rutan Guntur. Dalam rombongan itu, tampak ibu Luthfi Hasan.

Seperti diketahui, menahan di rutan Guntur, Kamis (31/1), selain Luthfi, KPK juga menahan Ahmad Fathonah (AF), Arya Abdi Effendi (AAE), dan Juard Effendi. Mereka ditahan terkait kuota impor daging.(bhc/din)



 
   Berita Terkait > PKS
 
  PKS Dinilai Gagal Move On Buntut Minta Anies Tak Bentuk Parpol, Berkaca Pilkada Jakarta dan Depok
  PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman Sebagai Cagub-Cawagub Jakarta
  Hasil Rapimnas, Syaikhu Ungkap Kriteria Capres Pilihan PKS
  Usul Raffi Ahmad Capres 2024, PKS Sedang Berusaha Mengubah Citra sebagai Partai Tengah
  Fraksi PKS: KEM-PPKF 2023 Harus Cermati Arah Politik Anggaran Negara
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2