Spanyol PM Spanyol Bubarkan Parlemen Catalunya 2017-10-28 12:23:11
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy memecat pemimpin Catalunya Carles Puigdemont dan kabinetnya.
SPANYOL, Berita HUKUM - Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy membubarkan parlemen Catalunya dan menyerukan pemilihan lokal secepatnya setelah anggota parlemen di wilayah itu mendeklarasikan kemerdekaan.
Rajoy mengatakan untuk "memulihkan keadaan menjadi normal" menjalankan pemerintahan secara langsung di Catalunya yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dia juga memecat pemimpin Catalunya Carles Puigdemont dan kabinetnya.
Krisis di wilayah otonom Spanyol itu dimulai ketika pemimpin Catalunya menggelar sebuah referendum untuk kemerdekaan, melanggar peraturan Makamah Konstitusi yang menyebutnya sebagai tindakan ilegal.
Pemerintah Catalunya mengatakan bahwa 43% pemilih potensial yang mengikuti referendum, 90% memilih kemerdekaan. Sedangkan para pemilih lainnya memboikot referendum setelah keputusan Mahkamah Konstitusi.
Apa yang disampaikan PM Spanyol?
Pada Jumat (27/10) senat Spanyol memberikan kekuasaan pada pemerintah Rajoy untuk menjalankan pemerintahan secara langsung di Catalunya, dan setelah rapat kabinet darurat Rajoy menyatakan apa yang akan terjadi.
"Presiden (Carles Puigdemont) telah memiliki kesempatan untuk kembali ke aturan hukum dan melakukan pemerintah umum," kata dia.
"Ini yang diminta oleh mayoritas warga Catalunya - tetapi dia tidak ingin melakukannya. Jadi pemerintah Spanyol menerapkan kebijakan yang penting untuk kembali ke legalitas."
Pemilihan regional akan digelar pada 21 Desember mendatang. Rajoy juga mengumumkan pemecatan kepala polisi Catalunya. Hak atas fotoAFPImage captionPerayaaan kemerdekaan: Spanduk bertuliskan "Rakyat memimpin"
Langkah berbahaya Rajoy
Sarah Rainsford, BBC News, Madrid
Perdana menteri Spanyol mungkin berharap penyelesaian deklarasi kemerdekaan Catalunya cukup dengan peringatan. Saat ini dia telah melaksanakan janjinya untuk menjalankan pemerintahan secara langsung, yang diketahui memiliki risiko yang besar.
Mariano Rajoy berpendapat bahwa separatis di Catalunya tidak memberinya pilihan. Dia harus bertindak untuk mengembalikan wilayah itu ke "legalitas" seperti yang diputuskan Madrid. Tetapi sebenarnya penerapannya akan sulit dan tindakan yang penuh.
Oleh karena itulah Rajoy menyerukan agar Spanyol tepat tenang, setelah Catalunya memilih untuk merdeka. Dia bertindak dengan dukungan luas, dukungan dari lintas partai dan masyarakat.
Di Madrid banyak warga mulai mengibarkan bendera nasional Spanyol di jendela dan balkon kediaman mereka, untuk memperlihatkan dukungan mereka agar negaranya tetap bersatu.
Sikap simpati juga muncul terhadap persoalan yang dihadapi Catalunya, terutama karena adanya tindakan kepolisian selama referendum. Tetapi yang paling kuat justru seruan untuk mengadili mereka yang terlibat untuk mendorong kemerdekaan. Ini merupakan langkah yang dianggap ilegal oleh banyak warga Spanyol, termasuk juga pemerintahnya. Hak atas fotoEPAImage captionPolisi dianggap bertindak berlebihan untuk mengendalikan pendukung kemerdekaan.
Apa yang terjadi dengan parlemen Catalunya?
Sebuah mosi yang menyatakan kemerdekaan disetujui pada Jumat dengan 70 suara mendukung, 10 menolak dan dua abstain dari 135 kursi di parlemen. Sejumlah politisi Catalunya memboikot pemungutan suara.
Puigdemont meminta para pendukungnya untuk "mempertahankan momentum" dengan cara yang damai.
Separatis mengatakan bahwa langkah tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak lagi berada dalam yuridiksi Spanyol.
Tetapi Mahkamah Konstitusi Spanyol menyebutnya sebagai langkah ilegal, sementara Eropa, AS, Inggis, Jerman dan Prancis menyatakan dukungan terhadap persatuan Spanyol.
Sementara itu jaksa Spanyol mengatakan akan mendakwa Puigdemont dalam kasus "pemberontakan" pada pekan depan. Hak atas fotoEPAImage captionBendera Spanyol diturunkan di Balai Kota Girona
Bagaimana reaksi warga?
Ribuan orang merayakan kemerdekaan di jalanan Barcelona, ibukota Catalunya.
Setelah hasil pemungutan suara diumumkan, warga mulai membuka cava, minuman anggur lokal bersoda.
Kerumuman orang yang sama bersorak ketika penghitungan suara di parlemen mendukung kemerdekaan, dan dilaporkan massa itu juga mencemooh Rajoy ketika menyampaikan keputusan untuk menjalankan pemerintahan secara langsung di wilayah itu.
Sejumlah orang juga melakukan aksi pro-kemerdekaan di Barcelona, dengan mengibarkan bendera Spanyol dan mencela kemerdekaan Catalunya.
Bagaimana perjalanan Catalunya?
Setelah referendum 1 Oktober lalu, pemimpin Catalunya Puigdemont menandatangani deklarasi kemerdekaan tetapi menunda pelaksanaannya dan membahasnya dengan pemerintah Spanyol.
Dia mengabaikan peringatan dari pemerintah di Madrid untuk membatalkan deklarasi itu, yang mendorong Rajoy untuk mengumumkan rencana untuk memecat pemimpin Catalunya dan menerapkan aturan langsung.
Catalunya merupakan wilayah yang terkaya dan terkenal di Spanyol, yang memiliki otonomi.
Tetatpi banyak warga Catalunya merasa mereka 'pendapatan' mereka lebih banyak digunakan Madrid dibandingkan wilayahnya, dan ada juga alasan sejarah khususnya mengenai perlakukan terhadap Catalunya dibawah diktator Jenderal Franco.
Catalunya terbelah akibat masalah kemerdekaan - sebuah jajak pendapat pada awal tahun ini menyebutkan 49% warga menentang kemerdekaan.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com