JAKARTA, Berita HUKUM - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan 21 duta besar Uni Eropa melakukan pertemuan, yang membicarakan dinamika seputar isu politik dan isu Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia, bertempat di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng lagi, Jakarta, Selasa (25/9).
"Hari ini PPP menerima 21 Dubes Uni Eropa dari berbagai negara seperti Prancis, Jerman dan Italia. Mereka menanyakan tentang stabilitas politik menuju pemilu 2019 terutama seruan politik identitas oleh salah satu pihak," kata Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy.
Ketum PPP yang akrab disapa Romi ini menyampaikan bahwa politik identitas pada Pemilu 2019 cenderung menurun.
"Tadi saya sampaikan, politik identitas tidak akan semarak pada tahun 2014. Saya tidak bisa memastikan bahwa itu akan hilang tapi berkurang," ujar
Lebih lanjut, Romi? mengungkapkan, isu politik identitas bakal berkurang karena pendamping Joko Widodo (Jokowi) adalah Ma'ruf Amin yang diketahui Ketua Umum MUI nonaktif dan juga mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Jadi Ma'ruf Amin adalah ulama yang sangat dihormati di Indonesia maka penggunaan politik identitas menjadi mentah kepada Jokowi. Dan pasangan Pak Prabowo, Sandiaga Uno juga bukan berasal dari grup atau organisasi islam manapun, sehingga isu ekonomi akan lebih menonjol," ujarnya.
Romi menyampaikan optimisme para dubes dan bisa menerima penjelasan terkait pelaksanaan pemilu 2019 yang akan berjalan damai.
"Mereka berharap pemilu 2019 jangan gunakan politik identitas dan kami menyambut baik," pungkasnya.(bh/amp)
|