JAMBI, Berita HUKUM - PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Persero membidik pelaku usaha kecil menengah (UKM) di daerah untuk menjadi peserta jaminan sosial. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung transformasi BUMN asuransi tersebut menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"Saat menjadi BPJS nanti peserta Jamsostek tidak hanya sebatas pekerja formal yang diwajibkan, pekerja informal juga wajib menjadi peserta. Makanya kita membidik pelaku UKM untuk menjadi peserta," kata Elvyn G Masassya, Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) yang baru saja melakukan sosialisasi program Jamsostek di Jambi dan Bengkulu, Rabu (17/4).
Menurutnya, untuk membidik pelaku UKM tersebut pihaknya bekerja sama dengan bank pembangunan daerah (BPD). "Untuk di Jambi, PT Jamsostek (Persero) menggandeng BPD Jambi. “Potensi tenaga kerja di Jambi sangat besar baik formal maupun informal,” ujarnya.
Dijelaskannya, kerja sama yang dilakukan dengan BPD yakni dengan meminta debitur UKM-nya menjadi peserta Jamsostek. Jika sudah menjadi peserta Jamsostek, maka debitur UKM tersebut bisa mendapatkan kredit dari BPD. Sementara, untuk BPD keuntungan yang didapat dari kerja sama ini, PT Jamsostek (Persero) akan menambah alokasi dana yang ditempatkan.
Selain itu, jika BPD tersebut akan menerbitkan obligasi maka PT Jamsostek (Persero) akan menjadi pembelinya. “Jadi win-win solution, kami mendapatkan tambahan peserta, mereka akan mendapatkan tambahan dana yang ditempatkan,” jelasnya.
Gubernur Jambi Hasan Basri Agung, kutip Elvyn, mendukung program Jamsostek dalam menambah pesertanya. Salah satunya dengan mengawasi perusahaan yang belum ikut program Jamsostek. “Kami harus ingatkan kalau perusahaan wajib mengikutkan pekerjanya sebagai peserta Jamsostek,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama BPD Jambi Subekti Heriyanto mengaku kerja sama dengan Jamsostek ini merupakan terobosan baru. Namun dia mengaku hanya bisa mengimbau debitur UKM untuk menjadi peserta Jamsostek. “Apapun yang positif tentu akan kita sambut dengan baik, kerja sama ini terobosan yang sangat bagus,” kata Subekti.
Dijelaskan, hingga Maret 2013, debitur BPD Jambi mencapai 30.000 orang. Dari jumlah tersebut debitur UKM mencapai 1.000 orang. Sementara kredit yang disalurkan sebesar Rp 2,4 triliun.(dry/ipb/bhc/rby) |