BENGKULU, Berita HUKUM - Minggu (9/2) ini merupakan hari kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kunjungan kerja di Bengkulu. Pukul 10.00 WIB nanti, Presiden SBY akan menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2014 di Benteng Marlborough.
Penyelenggaraan HPN tahun ini terasa agak spesial karena bersamaan dengan 300 tahun usia Benteng Marlborough, pada Februari ini. Benteng ini merupakan benteng bersejarah di Bengkulu.
HPN, di selenggarakan pada 6-10 Februari 2014, merupakan ajang silaturahmi dan penyatuan pemikiran untuk kemajuan pers pada khususnya dan kemajuan bangsa pada umumnya. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan terbesar dan paling bergengsi bagi komponen pers Indonesia. HPN dimaknai sebagai pesta raya rakyat yang memiliki pers yang merdeka sebagai salah satu pilar demokrasi.
Masyarakat pers dimaknai sebagai himpunan komponen pers yang saling bersinergi untuk mewujudkan pers yang bermutu demi kemajuan bangsa. Hal ini sejalan dengan tema HPN tahun ini, yaitu 'Pers Sehat, Rakyat Berdaulat'.
Usai menghadiri peringatan HPN nanti, Presiden dan Ibu Negara dijadwalkan akan menanam pohon Ketapang dan melepaskan anak Penyu ke Pantai Panjang Bengkulu. Kemarin, SBY dan Ibu Ani juga telah meninjau proyek pengembangan Pelabuhan Pulo Baai dan meninjau sekaligus memastikan pelaksanaan BPJS Kesehatan di RSUD dr. M. Yunus.
Acara akan dipusatkan di Benteng Marlborough, Bengkulu. Ini adalah benteng peninggalan Inggris di era kolonial, Benteng Marlborough ini didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Konon, benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India. Benteng ini didirikan di atas bukit buatan, menghadap ke arah kota Bengkulu dan memunggungi samudera Hindia. Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu; sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Tahun 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris, sebagaimana yang dikutip dari wikipedia.
Dalam acara hari ini, Presiden SBY akan menyaksikan penandatanganan MoU antara PWI dengan Trans Media, BRI, Mandiri, Garuda Indonesia, dan Artha Graha. MoU lainnya adalah antara PWI dengan Mendikbud, Kominfo, BNN, dan University of Missouri.
Selain itu juga akan ditandatangani MoU antara Gubernur Bengkulu dan Menteri BUMN, Total EP, Penggalakan Pramuka dengan para bupati, serta soal limpasan PLTA untuk PDAM di tiga kabupaten di Bengkulu.
Acara lainnya adalah pemberian Anugerah Medali Emas spirit Jurnalistik, Medali Emas Persaudaraan Pers, serta penghargaan Kepeloporan Pelatihan Wartawan.
Presiden direncanakan akan meninjau Tugu Pers seusai acara, serta dilakukan penanaman pohon dan pelepasan anak penyu oleh presiden ke laut.(dbs/yun/pri/hpn/wkp/bhc/sya) |