Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
PKS
Partai Islam, Sekali Tersandung Masalah Akan Tenggelam
Saturday 02 Feb 2013 13:38:02
 

Pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Partai berlambang Islam sekali bermasalah, maka masyarakat akan menghujamnya. Beda dengan partai nasionalis, jika partai golongan ini tersandung korupsi, mungkin sebagian masyarakat masih memakluminya. Pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa PKS yang memiliki dimensi keagamaan yang berakhir pada keyakinan akhirat saat ini sudah tercemar.

Kalau sudah jatuh seperti ini, tambah Burhan, penilaian terhadap partai, khususnya PKS, akan menuai kecaman dari masyarakat. Apalagi yang tersandung kasus terjelas seperti korupsi menimpa Presidennya, Luthfi Hasan Ishaaq yang kini sudah memundurkan diri. "Jika itu menerpa partai Nasionalis, mungkin saja masyarakat akan 'memakluminya'. Kan ada masyarakat yang seperti ini," katanya, Sabtu (2/2).

Ia menambahkan, partai berlambang Islam sangat berat untuk bersaing di dunia politik Indonesia. Pasalnya, ekspektasi masyarakat terhadap partai Islam sangat besar sehingga logistik partai pun harus dapat mendukungnya.

Harapan masyarakat yang mengiginkan partai bersih dari korupsi. Belum lagi tantangan arus politik yang tak dapat diprediksi dan kebutuhan yang harus mendukung ekspekstasi itu. Sehingga mau tidak mau partai harus mencari 'asupan gizi' untuk menghidupi operasional partai. Sehingga, katanya, akan muncul kebutuhan logistik partai untuk mendapatkan sumber logistik ini.

"PKS atau partai menengah lainnya akan masuk ke lingkaran partai koalisi karena disanalah ada akses untuk mendapatkan logistik ini," ujarnya.

PKS saat ini menjadi satu-satunya Partai Islam bisa menyaingi partai besar. Sementara partai Islam lainnya seperti PPP, PKB, PAN perlahan mulai dilupakan masyarakat. Kondisi seperti ini, jika partai tidak piawai untuk tetap konsisten dengan visi awalnya. "Sehingga bisa terus konsisten," pungkasnya.(bhc/din)



 
   Berita Terkait > PKS
 
  PKS Dinilai Gagal Move On Buntut Minta Anies Tak Bentuk Parpol, Berkaca Pilkada Jakarta dan Depok
  PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman Sebagai Cagub-Cawagub Jakarta
  Hasil Rapimnas, Syaikhu Ungkap Kriteria Capres Pilihan PKS
  Usul Raffi Ahmad Capres 2024, PKS Sedang Berusaha Mengubah Citra sebagai Partai Tengah
  Fraksi PKS: KEM-PPKF 2023 Harus Cermati Arah Politik Anggaran Negara
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2