JAKARTA, Berita HUKUM - Kebakaran yang melanda Kementerian Hukum dan HAM membuat pelayanan publik belum berjalan normal. Terutama aktivitas di gedung Pusat Pelayanan Jasa Hukum Terpadu Derektorat Jenderal Administrasi Hukum Umum. Bahkan di gedung ini sudah dipagari garis Polisi, sehingga gedung tampak kosong. Bahkan, masyarakat yang ingin menggunakan layanan untuk menaruh berkas-berkas terpaksa harus kembali karena tidak bisa dilayani.
Puluhan Polisi masih berjaga-jaga disekitar gedung pimpinan Amir Syamsudin ini. Ibu Litna, pengunjung yang ingin menaruh berkas-berkas Menkumham terpaksa harus kembali karena gedung yang dia tuju ditutup garis Police Line. "Saya mau naruh berkas-berkas, tapi katanya tutup, saya lihat sih memang ditutup gedungnya, banyak dijaga Polisi. Katanya akan ditutup selama empat hari," ujarnya saat ditemui diparkiran Kemenkumham, Senin (7/1) pagi.
Sesuai pantauan dan pengakuan Denny Indrayana, wakil Menkumham mengatakan bahwa memang ada sebagian pelayanan masyarakat yang ditutup. Hal itu karena masih diperlukan penyelidikan penyebab kebakaran gedung. Tapi, kata Denny, sesegera mungkin kembali akan membuka pelayanan masyarakat, namun saat ini masih ditutup. "Kita tetap sedang berusaha pelayanan publik tetap berjalan, kita koordinasikan paling tidak pelayanan publik tetap difungsikan dan tidak terlalu lama akan difungsikan kembali sepanjang tidak mengganggu penyelidikan," kata Denny, Senin (7/1) pagi.
Agar pelayanan di gedung Pusat Pelayanan Jasa Hukum Terpadu tetap berjalan, kata Denny, pihaknya sudah menyiapkan gedung Centra Mulya untuk memindahkan palayanan di gedung tersebut. Sehingga, pemberhentian aktivitas pelayanan tidak terlalu lama. "Basement dan lantai enam yang terkena kebakaran, bagian terbakar kita akan alihkan ke gedung Centra Mulya," tambahnya.
Mengenai terjadinya kebakaran, Denny membantah jika gedung Kemenkumhan tidak dilengkapi tabung pemadam kebakaran. Menurutnya, petugas gedung sudah berusaha menyemprotkan ke titik kebakarannya, tapi karena api terlalu besar usaha itu tidak mengatasi. Denny mengakui bahwa digedungnya ini memang banyak panel listrik yang sudah tua. Tapi bukan berarti karena itulah kabakaran ini terjadi. Sebab, katanya, panel-penel litrik yang sudah tua itu ada yang sudah diperbaiki.
"Memang ada panel listrik yang sudah tua, tapi Panel listrik yang sudah tau itu sudah perbaiki. Alat kebakaran digedung sudah digunakan, tapi karena besarnya api, itu tidak mengatasi. Petugas kita sudah menyemprotkan tabung kebakaran ke tempat kebakaran," terangnya.
Sementara mengenai 81 tahanan imigrasi sudah dikembalikan ke lantai lima. "Ada 81 imigran yang mau dideportasi. Karena gedungnya berasap, tadi malem kami ungsikan agar tidak ada korban jiwa. Tapi sekarang sudah kembali ke gedung imigrasi," jelas Denny.
Sementara Guncang Raharjo, Kepala Bagian Informasi Kemenkumham menyebutkan bahwa pelayanan gedung Pusat Pelayanan Jasa Hukum Terpadu kemungkinan akan ditutup selama satu minggu. Pelayanan-pelayan yang akan ditutup itu antara lain mengenai PT (perseroan terbatas) Yayasan, pelayanan organisasi, dll. "Butuh waktu untuk mengembalikan pelayanan, paling tidak sekitar satu minggu pelayanan itu diberhentikan sementara, kalau bisa lebih cepat," ujarnya.(bhc/din) |