JAKARTA, Berita HUKUM - Transformasi pelayanan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diterapkan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendapat pujian dari sejumlah pejabat negara. Pasalnya, lembaga yang diberikan mandat oleh negara dan dibawah kepemimpinan Benny Rhamdani disebut banyak melakukan terobosan-terobosan dalam memberikan layanan dan pelindungan hingga memperlakukan PMI sebagai warga negara terhormat.
"Baru kali ini saya mendapat paparan dari Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam memberikan motivasi kepada PMI. Banyak transformasi yang dilakukan BP2MI dalam melakukan tugas mengimplementasikan undang-undang nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia," kata Komisaris PT PLN, Eko Sulistyo, saat menghadiri pelepasan 350 PMI program G to G Korea Selatan, di El Hotel Kelapa Gading Jakarta Utara, Senin sore (14/11).
Eko menuturkan, tranformasi yang dilakukan BP2MI bentuk wujud negara hadir melindungi PMI mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Mulai dari kampung mereka, sampai dipekerjakan, dan kemudian sampai mereka pulang. Bahkan kemudian penggunaan teknologi untuk memberikan layanan atas informasi, memberikan perlindungan serta konsultasi," ungkap Eko yang pernah menjabat staf khusus Presiden Joko Widodo ini.
Sementara salah satu pejabat negara di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) juga mengaku bangga dan mengapresiasi terobosan dan inovasi yang diterapkan di BP2MI.
"Saya apresiasi serta bangga, BP2MI jelas keberpihakannya pada pekerja migran Indonesia dan institusi yang dipimpin oleh Benny Rhamdani, betul-betul melakukan transformasi dan inovasi. Bahkan (BP2MI) punya command center untuk update terhadap PMI," kata Staf Khusus Menteri PAN-RB Bidang Akselerasi Pelayanan Publik, Wanto Sugito yang turut hadir dan memberikan motivasi kepada ratusan PMI.
Ia pun mendukung berbagai langkah dan upaya Benny Rhamdani dalam memberikan pelindungan maksimal bagi penyumbang devisa terbesar nomor 2 di Indonesia.
"Sangat mendukung apa langkah-langkah beliau dan saya yakin PMI akan sejahtera di manapun berada," cetus Wanto Sugito, yang juga aktivis 98 ini.
Diketahui, BP2MI dibawah kepemimpinan Benny Rhamdani telah melakukan berbagai inovasi dan transformasi tata kelola penempatan dan pelindungan bagi pekerja migran Indonesia.
Upaya tersebut terus-menerus disosialisasikan oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani. Seperti dengan memotong rantai birokrasi yang berbelit dan mempermudah akses mendapatkan informasi tentang layanan PMI. BP2MI juga terus berupaya memutus jaringan perdagangan orang dan penempatan ilegal PMI.
“Kami nyatakan tegas tanpa kompromi, no compromise kepada para mafia penempatan ilegal," tegas Benny.
Kegiatan pelepasan 350 PMI tersebut turut dihadiri pejabat daerah yaitu Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, Muhlis Fahrudi, PMI Program G to G Korea Selatan yang juga seorang Youtuber dengan 21 ribu subscriber, serta jajaran Eselon I, Eselon II, para Koordinator dan Sub Koordinator di lingkungan BP2MI.(bh/amp) |