JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Perayaan Imlek yang jatuh pada Senin (23/1) lusa, diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan-sedang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar warga tetap waspada. Pasalnya, walau tiupan angin diperkirakan tetap normal, tapi kemungkinan hujan yang turun akan diiringi dengan kilatan petir.
"Dalam waktu satu pekan ke depan, diperkirakan wilayah DKI akan diguyur hujan dengan intensitas ringan-sedang. Potensi hujan dengan intensitas lebat diperkirakan terjadi di wilayah Jakarta bagian selatan. Hujan berpotensi turun pada sore atau malam hari. Potensi angin kencang saat hujan sangat kecil. Tapi hujan yang turun mungkin akan disertai petir," kata Kepala Bidang Informasi BMKG Harry Tirtodjatmiko kepada wartawan, Jumat (20/1).
Menurut dia, hujan ringan akan terjadi dengan intensitas 0,1-5,0 milimeter per jam atau 5-20 milimeter per hari. Sedangkan hujan ringan akan terjadi dengan intensitas 5,0-10,0 milimeter per jam atau 20-50 milimeter per hari. Sementara hujan lebat akan terjadi dengan intensitas 10-20 milimeter per jam atau 50-100 milimeter per hari.
Harry menambahkan, mengenai adanya angin yang bertiup kencang dalam beberapa hari terakhir, fenomena tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, saat ini adalah masa perubahan cuaca dan cuaca yang terik tidak didukung dengan awan yang cukup basah. Kondisi ini pun menyebabkan suplai aliran massa udara tidak cukup kuat dan kemungkinan turun hujan sangat kecil. "Kecepatan tiupan angin juga masih tergolong normal yaitu masih dalam kisaran 10-36 kilometer per jam," ujarnya
Ia menambahkan, kondisi tersebut biasanya tidak lama dan hanya berlangsung antara 1-3 hari. Setelah itu, lewat dari 3 hari baru akan turun hujan. “Jika angin bertiup sepoi-sepoi berpotensi terjadi hujan. Penyebabnya, karena adanya awan hujan yang melintasi Samudera Hindia dan Asia yang juga melintasi wilayah Indonesia,” papar Harry.(bjc/irw)
|