JAKARTA, Berita HUKUM - Pada hari Sabtu (21/11) para Santri berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Surabaya. Kegiatan Pelayaran Santri Bela Negara dengan tema, ‘Dilandasi Keimanan kepada Tuhan YME, Kami Siap Membela dan Mempertahankan NKRI’ yang dilangsungkan di Komando Lintas Laut Militer (Kolin Lamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Adapun kegiatan ini berlangsung selama 3 hari. Selain para santri dari seluruh Indonesia, kegiatan ini diikuti juga oleh pelajar, mahasiswa, tokoh pemuda, dan Komunitas Islam Indonesia dengan acara yang diawali dengan prosesi Apel Pemberangkatan Pelayaran Santri Bela Negara sebelum berlayar. Dari pantauan pewarta BeritaHUKUM.com, nampak saat pelepasan ribuan santri itu dihadiri pula oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Panglima Kolinlamil Laksamana Muda Aan Kuniawan.
Alhasil, nampak bahwa Program Pelatihan Bela Negara ini tidak hanya dapat digelar di daratan. Namun, bisa dilakukan sambil berlayar di atas KRI Banda Aceh, seperti yang kini diikuti oleh ribuan santri dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyampaikan bahwasanya, santri hukumnya membela negara. Bahkan ia juga mengatakan, "Mati dalam rangka membela tanah air sama dengan mati syahid. Mereka tetap muslim tapi tidak kafir, itulah fatwa revolusi yang dikeluarkan zaman dahulu. Selesai kegiatan pengetahuan dan pengalaman yang dimanifestasikan terwujud, kader bela negara yang cinta NKRI, patriotisme dan memiliki wawasan maritim yang mendalam," jelasnya.
Said Aqil Siradj menambahkan, "Hingga dapat mewujudkan hubungan manunggal santri, pelajar, mahasiswa dan komunitas islam nusantara dalam mempertahankan kedaulatan negara," ungkapnya.
Seperti diketahui program ini terjalin berkat kerjasama antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama dengan Mabes TNI. Hal ini dilakukan mengingat kaderisasi teroris yang seringkali menyasar kalangan pesantren.
Sementara, Komandan KRI Banda Aceh Letkol Edi Hariyanto menerima kedatangan 808 santri dari berbagai sekolah di Indonesia guna melaksanakan program pelayaran bela negara. Program itu bertujuan membentuk karakter cinta tanah air kepada para santri.
"Tujuannya menanamkan rasa nasionalisme dan kesadaran untuk bela negara, karena itu adalah tugas semua elemen bangsa, termasuk para santri," katanya, saat acara pelepasan santri di Kolin Lamil, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (21/11).
Ia mengatakan, KRI Banda Aceh siap melaksanakan amanat Mabes TNI untuk membentuk karakter nasionalisme kepada para santri, pungkasnya.(bh/mnd)
|