Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Libya
Pemberontak Libya Berhasil Rebut Tripoli
Monday 22 Aug 2011 15:34:30
 

Warga Tripoli merayakan kemenangan pasukan pemberontak Libya (Foto: Reuters Photo)
 
TRIPOLI-Setelah melalui pertempuran sengit, pasukan pemberontak Libya akhirnya berhasil menguasai Tripoli. Meski demikian, mereka belum berhasil menumbangkan kekuasaan Moamar Khadafi, karena markas Khadafi dan pasukan setianya yang berada di distrik Bab Al-Aziziyah, belum sepenuhnya dikuasai.

Seperti dilaporkan Reuters, jatuhnya ibu kota Libya pada Senin (22/8) ini, ditandai dengan masuknya iring-iringan pasukan pemberontak. Mulusnya jalan mereka ini, setelah pasukan pemerintah pimpinan Moamar Khadafi menyerah. Warga kota tersebut pun tumpah ruah ke jalan-jalan untuk merayakan kemenangan.

Pasukan pemberontak mengibarkan bendera-bendera oposisi dan menembakkan senjata ke udara sebagai tanda perayaan. Lapangan Hijau yang selama ini menjadi simbol Tripoli kini dipadati warga. Oposisi pun mengubah nama lapangan itu menjadi Lapangan Pahlawan.

Baliho-baliho Khadafi di sekitar lapangan itu dirobohkan warga. Selama ini lapangan tersebut digunakan Khadafi untuk aksi dukungan rakyat kepadanya. Jalan-jalan Ibu Kota pun berubah menjadi ajang pesta kemenangan rakyat.

Putra tertua Khadafi, Mohammed Al Khadafi, kini menjadi tahanan rumah, dan putra keduanya, Seif Al Islam, dilaporkan ditangkap. Pasukan pengawal presiden juga dilaporkan telah meletakkan senjata.

Dari Amerika Serikat (AS), Presiden Barack Obama mengatakan, rezim Moammar Khadafi menunjukkan tanda-tanda keruntuhan. Ia meminta pemimpin Libia itu menyerahkan kekuasaannya untuk menghindari korban lebih banyak.

"Cara terbaik untuk mengakhiri pertumpahan darah sederhana: Moammar Khadafi dan rezimnya harus mengakui bahwa kekuasaan mereka telah berakhir. Khadafi perlu mengakui kenyataan bahwa ia tidak lagi mengontrol Libia. Ia perlu melepaskan kekuasaan untuk semuanya, " kata Obama.

AS pun mengklaim akan terus bekerja dengan sekutu dan mitranya dalam komunitas internasional untuk melindungi rakyat Libia. Sebenarnya, tumbangnya Khadafi tak lepas dari peran AS dan sekutunya di Eropa. Mereka sangat berkepentingan turun tangan dalam krisis Libya, karena negara Arab itu merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di dunia. Krisi Libya sempat membuat harga minya dunia bergejolak.(mic/sya)



 
   Berita Terkait > Libya
 
  Libya Hadapi Fase Kritis Setelah Berakhirnya Perang Saudara
  Aliansi Milisi Ambil Alih Bandara Tripol
  Bentrok di Benghazi, Libia, 38 Tewas
  Konflik Serius Terjadi di Parlemen Libia
  PM Libia Turun Karena Serangan Milisi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2