Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Edward Snowden
Pembocor Rahasia Intelijen AS, Edward Snowden Berada di Rusia
Wednesday 03 Jul 2013 18:19:20
 

Mantan staf CIA, Edward Snowden.(Foto: Ist)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Gugun Gumilar melalui sambungan seluler dari Washington DC, mengatakan kasus pembocor rahasia intelijen Amerika Serikat, yaitu Edward Snowden, tengah ramai dalam pemberitaan, Rabu (3/7) waktu Indonesia.

Pasalnya pembocor program rahasia pemantauan internet dari NSA, badan intelijen Amerika Serikat ini, oleh Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Edward Snowden harus berhenti membocorkan rahasia intelijen Amerika Serikat (AS) bila ingin mendapatkan suaka dari Rusia, di mana Snowden telah bersembunyi selama delapan hari.

Putin bersikeras bahwa Rusia tidak akan mengekstradisi Snowden ke AS dan menolak desakan Presiden AS Barack Obama untuk memulangkan Snowden untuk menghadapi persidangan atas dakwaan espionase atau dakwaan mata-mata.

"Ada satu syarat jika dia ingin tetap berada di sini: Dia harus menghentikan aksinya merusak mitra Amerika kami. Walaupun pernyataan ini terdengar aneh datang dari saya," kata Putin dalam konferensi pers di Moskow.

"Rusia tidak pernah mengekstradisi siapapun dan tidak akan melakukan hal itu," imbuh Putin, menambahkan bahwa Snowden harus memilih tujuan akhirnya.

Lewat sebuah surat, pembocor rahasia badan intelijen Amerika Serikat (NSA) mengritik Obama yang dianggap menggunakan "status kewarganegaraan" sebagai senjata untuk melumpuhkan aksi Snowden.

Walaupun surat yang diunggah Senin (1/7) di situs Wikileaks tertulis atas nama Snowden, banyak pihak yang meragukan dan lebih percaya kalau surat itu dibuat oleh pendiri Wikileaks Julian Assange.

Surat tersebut mengatakan bahwa warga AS yang menjadi peniup peluit (whistleblower) seperti Snowden "dibuat tak berstatus, ditahan, atau tidak berdaya."

Pemerintahan Obama juga dituding melanggar hak dasar Snowden untuk mencari suaka politik. Snowden yang masih dalam pelarian sejak membocorkan dokumen rahasia NSA diduga masih berada dalam zona transit bandara Moskow sejak kedatangannya di Rusia dari Hong Kong pada 23 Juni lalu.

Pemerintah AS telah mencabut paspor Snowden. Di sisi lain, Ekuador, yang awalnya menjadi harapan Snowden untuk mendapat suaka, memberikan sinyal yang berbeda mengenai kesanggupan negara itu memberikan perlindungan bagi buronan AS tersebut.

Dalam rilis suratnya, Snowden juga mengritik Obama yang meminta Rusia memulangkan dirinya padahal Obama telah berjanji tidak mau mendorong dan berurusan dalam upaya pemulangan Snowden.

"Kebohongan seperti ini yang dilakukan seorang pemimpin dunia tidaklah adil," kata Snowden.

"Ini adalah cara-cara lama yang buruk dalam agresi politik. Tujuannya adalah untuk menakuti, bukan hanya saya, tapi juga mereka yang akan melakukan hal sama di masa mendatang," ucapnya membela diri.(bhc/mdb)



 
   Berita Terkait > Edward Snowden
 
  Edward Snowden: 'Smartphone Bisa Diambil Alih'
  Edward Snowden Ingin Mendapatkan Suaka di Swiss
  Snowden Dapatkan 'Nobel Alternatif'
  Rusia Perpanjang Izin Tinggal Snowden
  Parlemen Eropa akan Undang Snowden
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2