SAMARINDA, Berita HUKUM - Penolakan keberadaan Guru Besar Front Pembela islam (FPI) Habib Rizieq Shihab beserta rombongan di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai pembicara dalam tabliq akbar di Masjid Darussalam dan Islamic Center Samarinda dengan "thema menuju NKRI yang Bersyariah" penolakan keras yang dilakukan Gabungan Pemuda Kalimantan Timur Bersatu, bukan hanya mengirim surat kepada pihak kepolisian dan Ketua FPI Kaltim sebagai sikap keberatan, namun langka yang diambil juga dengan menggerakan masa untuk turun kejalan melakukan aksi demo di Islamic center yang juga sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan FPI.
Dikatakan salah seorang kordinator Pemuda Kaltim Bersatu, Erika Siluq,SH, bahwa penolakan keberadaan Habib Riziq Shihab dalam kegiatan tabliq akbar
di kota Tepian, selain menyampaikan surat keberatan yang disampaikan kepada Kapolresta Samarinda dengan tembusan kepada pemerintah terkait pada, Senin
(25/8) malam, juga pada hari ini Selasa (26/8) menyampaikan surat yang sama kepada Ketua FPI Kaltim, yang isinya sama yaitu menolak keberadaan Habib
Rizieq Shibah di Samarinda dalam kegiatan yang bertemakan "Menujuh NKRI yang Bersariat," Penolakan ini karena bertentangan dengan kebinekaan Tugal Ika yang kita anut yaitu yang berlandaskan Pancasila, terang Erika Siluq.
"Selain malam tadi telah menyampaikan surat penolakan kepada Kapolresta Samarinda dengan tembusan pemerintah daerah, juga telah menyampaikan dengan surat juga kepada Ketua FPI Kaltim. Intinya kami tetap menolak keberadaan Guru Besar Habib Rizieq Shihab dalam kegiatan di Kaltim karena dapat mengganggu stabilitas keamanan di kaltim itu sendiri," ujar Erika Siluq.
Haris Susiloh salah seorang warga yang memperhatikan mencintai Kaltim tetap aman dan damai ketika mendampingi Erika, salah seorang Kordinator Pemuda Kaltim Bersatu, kepada BeritaHUKUM.com bahwa, penolakan juga telah disampaikan kepada ketua FPI Kaltim yang bermarkas di jalan Gerilya, kecamatan Samarinda Utara. Dalam penyampaian surat tersebut diterima baik, namun ketua FPI Samarinda tetap mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut tetap berjalan dan Guru Besar habib Rizieq sudah merupakan agenda, jelas Haris.
Haris juga mengatakan bahwa walaupun demikian aksi penolakan kami juga tetap berjalan dengan memasang baliho yang bertuliskan penolakan tentang Muhammad Rizieq Shihab yang akan terpasang dibeberapa tempat seperti Masjid Raya
darussalam dan masjid Islamic Center Samarinda, tegas Haris.
"Malam ini rencananya kami akan memasang beberapa baliho di berbagai sudut kota, baik di Masjid Darussalam, Islamic Center dan Jembatan Mahakam, dengan bertuliskan penolakan terhadap Habib Rizieq Shihab, karena Negera
Kita NKRI yang berlandaskan Pancasila adalah harga mati," tegas Haris.
Erika Siluq, SH selaku Kordinator Pemuda Kalimantan Timur Bersatu kepada pewarta kembali menegaskan, bahwa dengan sikap tegas FPI Kaltim yang tetap
melaksanakan kegiatan tersebut dengan tidak sedikitpun memperhatikan tuntutan kami, maka pada malam ini kami akan memasang beberapa baliho penolakan keberadaan Habib Rizieq Shibah di Kota Tepian Samarinda, besok juga akan menerjunkan sekitar 500 Gabungan Pemuda Kalimantan Timur Bersatu untuk melakukan aksi demo di Islamic Center Samarinda.
"Malam ini kami akan memasang baliho penolakan Habib Rizieq yang akan dipasang di Masjid Darussalam dan Islamic Center Samarinda, juga pada besoknya Rabu (27/8) dengan menerjunkan sekitar 500 masaa dari Gabungan Pemuda Kalimantan Timur Bersatu untuk melakukan aksi demo di Islamic Center yang juga sebagai tempat kegiatan FPI," tegas Erika Siluq.
Penolakan yang kami lakukan ini bukan melakukan provokasi, namun semata menginginkan Kaltim yang selama ini selalu kondusif, Aman dan cinta damai tidak terjadi masalah dengan kami juga berharap aparat Kepolisian juga tetap netral dalam menyikapi permasalahan yang ada sebagai mana aksi Gabungan pemuda yang melakukan demo di Islamic Center besok, pungkas Erika Siluq, SH. (bhc/gaj) |