KAIRO (BeritaHUKUM.com) – Puluhan pendemo berhasil masuk ke dalam Kedubes Israel di Kairo, Mesir. Mereka langsung menerobos masuk dan membuang ratusan dokumen ke luar dari jendela. Hal itu terjadi sehari setelah demonstran merusak pagar gedung berlantai 21 yang digunakan sebagai kantor perwakilan negara Yahudi itu dengan menggunakan palu dan tangan kosong. Pasukan kemananan Mesir tidak melakukan apa pun untuk mencegah mereka.
Seperti diberitakan Assosiated Press, sejak Jumat (9/9) malam lalu, pengunjuk rasa menyerang perumahan gedung kedutaan, menurunkan bendera Israel dan melemparkan dokumen-dokumen diplomatik yang ditulis "rahasia" ke jalanan. Pemrotes juga membakar beberapa mobil polisi di daerah itu, saat polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan orang.
Sebanyak 163 orang cedera, ketika pemrotes merobohkan beberapa bagian tembok yang mengelilingi kedutaan besar Israel. Sebanyak 100 dari mereka yang cedera mendapat perawatan di tempat kejadian. Sebanyak 31 orang lagi cedera selama demonstrasi di Bundara At-Tahrir di pusat ibu kota Mesir tersebut pada hari yang sama.
Sementara itu, Sabtu (10/9), Dubes Israel untuk Mesir Yitzhak Levanon beserta keluarganya dan staf Kedubes lainnya berhasil keluar dari gedung tersebut. Mereka telah berada di bandara Kairo untuk menunggu pesawat militer yang akan mengevakuasi mereka ke Tel Aviv.
Presiden AS Barack Obama pada Jumat menyerukan Mesir untuk melindungi kedutaan Israel dari demonstran di Kairo, saat ia berbicara melalui telepon kepada PM Israel Benjamin Neta
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak Sabtu (10/9) pagi menghubungi Menteri Pertahanan AS Leon Penetta untuk meminta bantuan melindungi kedutaan besar mereka di Kairo, beberapa jam setelah pemrotes Mesir menyerang gedung kedutaan.
Satu pernyataan dari kantor Barak mengatakan, ia telah menelepon Panetta dan penasehat Presiden Barack Obama untuk Timur Tengah Dennis Ross.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Barak juga membahas insiden tersebut dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin pertahanan Israel, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut dari percakapan mereka. Pernyataan Barak tidak menyebutkan pelanggaran fisik yang sebenarnya terhadap kedutaan itu.
Demo besar-besaran warga Mesir tersebut, dipicu karena kemarahan akibat tewasnya lima polisi Mesir dari serangan pasukan Israel bulan lalu, saat mengejar para militan di perbatasan Israel-Mesir. Sejak itu para demonstran Mesir terus berdemo di luar gedung Kedubes Israel. Massa menuntut pengusiran dubes Israel dan menginginkan permohonan maaf pemerintah Israel atas kematian lima polisi tersebut. Sentimen anti Israel meningkat drastik, sejak tergusurnya Presiden Hosni Mobarak.(mic/sya)
|